BOGANINEWS, BOLTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (DPRD Boltim), pada hari kedua orientasi Minggu (22/9/2019), menerima materi tentang Politik Pengambilan Keputusan yang dibawakan salah satu pakar Neurosains Dr. Taufik Pasiak.
20 legislator yang belum lama dilantik ini, mendapatkan sejumlah ilmu terkait cara menggunakan kecerdasan mental dan menggali intelektualitas mereka, dalam rangka pengambilan keputusan di lembaga perwakilan rakyat nanti.
Taufik juga menuturkan sejumlah contoh terkait kekeliruan pengambilan keputusan yang bisa berakibat fatal bagi nasib orang banyak.
“Anda bisa membayangkan bagaimana jika anggaran sebuah jalan yang menghubungkan ekonomi masyarakat yang bergantung kepadanya. Kemudian hal itu keliru dan berakibat fatal bagi nasib mereka yang tentu saja merupakan konstituen anda,” jelasnya.
Ia juga menyarankan, para legislator dapat menguasai minimal tiga ilmu penting untuk bisa mengaktualisasikan kecerdasan otak, agar dalam pengambilan keputusan nanti tidak keliru dan minimal mengurangi kesalahan. Pertama, ilmu komunikasi yang bermanfaat untuk menciptakan diskusi dan permufakatan yang sehat, termasuk lobi-lobi politik yang sifatnya untuk proses demokrasi di lembaga.
Kemudian, manajemen stres, agar dalam pengambilan keputusan nanti para legislator bisa berpikir secara cerdas dan tidak terganggu dari sisi kesehatan. Ketiga penguasaan teknologi, di mana saat ini secara demografi jumlah penduduk di dominasi orang berusia muda dan menguasai teknologi.
“Tiga ilmu ini, paling tidak bisa bermanfaat dalam pengambilan keputusan di lembaga DPR nanti. Ingat, nasib rakyat dan bangsa kita ada di tangan saudara. Kita tidak bisa main-main soal mengambil keputusan. Memang kedengaran sederhana, namun jika diabaikan bisa berakibat fatal,” terang Pasiak.
Diketahui, setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para anggota DPRD Boltim kepada pemateri. Dari beberapa pendapat peserta orientasi, sangat mengharapkan agar diskusi dan sharing ilmu dengan para pakar dan intelektual seperti ini bisa lebih sering dilaksanakan.
Selain menambah ilmu, juga lebih memperkaya khazanah pengetahuan para wakil rakyat dalam kerja-kerja legislasi, budgeting dan pengawasan, yang merupakan tugas utama legislator. (Agung)
Komentar