BOGANINEWS, BOLTIM – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (DP3A) Kabupaten Boltim terus mengawal sejumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Boltim.
Tercatat, dari bulan Januari hingga Maret 2022 ini, ada sebanyak 9 kasus yang terjadi.
“Dua diantaranya telah disidangkan, sedangkan sisanya masih dalam proses penanganan. Adapun kasus tersebut diantaranya kekerasan dalam rumah tangga, penelantaran anak, serta pencabulan anak. Kami sudah kantongi 9 kasus terlapor dari Januari sampai dengan Maret ini,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah DP3A Boltim, Wenda Arif, Senin (7/3/2022).
Untuk itu kata dia, pihaknya terus berupaya mendampingi kasus tersebut hingga selesai.
“Satu Kasus KDRT, dua kasus proses lidik penelantaran anak, satu kasus sudah dimediasi viral medsos, lima kasus sudah di mediasi cabul anak, dua kasus sedang berproses dikepolisian, dua kasus telah disidangkan dan satu kasus yang sampai saat ini pelakunya belum ditemukan,” ungkapnya.
Oleh sebab itu ia berharap, agar seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi, terjadinya lagi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Boltim.
“Menjadi warning bagi kita semua, jangan ada lagi kasus seperti ini. Mari kita sama-sama menjaga diri, dan berusaha untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat menyebabkan kita terjerat dengan hukum. Ciptakan suasana harmonis dan saling menghargai dalam rumah tangga ataupun hidup bersosial,” pintanya. (Agung)
Komentar