Danau Ponontokan di Boltim Punya Keunikan Tersendiri

BOGANINEWS, BOLTIM – Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terkenal dengan kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), juga sering disebut Kabupaten seribu danau.

Daerah paling Timur di tanah Titabuan ini, kaya akan potensi objek wisata pegunungan, danau, pantai, dan wisata alam lainnya. Menariknya, daerah yang dikenal seribu danau ini, memiliki salah satu danau di wilayah Kecamatan Motongkad, Desa Motongkad Induk yang begitu indah dan mempesona. Danau ini seperti pantai pasir putih, sehingga masyarakat menyebutnya Danau Ponontokan.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

Poniman Mamonto salah satu warga Desa Motongkad, menuturkan bahwa, masyarakat setempat menamainya Danau Ponontokan karena nampak seperti hamparan pasir putih.

“Danau Ponontokan mudah dijumpai, hanya berjarak tujuh meter dari jalan Trans Sulawesi, berdekatan dengan pantai Bisckam Desa Motongkad Selatan. Dikenal dengan namanya, danau ini seperti ada hamparan pasir putih dan pepohonan yang indah dan sejuk jika sedang berada di lokasi danau tersebut,” jelasnya.

Ditambahkannya, jika terjadi air surut atau air danau menurun saat musim kemarau, maka danau ini akan kelihatan indah, nampak seperti ada pasir putihnya. “Pinggiran rawa danau akan terlihat putih bersinar kayak ada hamparan pasir putih,” akunya.

Tak hanya indah, namun danau ini juga dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk mencari ikan, juga budidaya ikan air tawar.

“Sekarang ini pihak Pemerintah Desa Motongkad Induk, telah mengelolah danau itu lewat Bumdes untuk perkembangbiakan ikan air tawar, seperti mujair, bandeng, nila, dan ikan air tawar lainnya. Selain itu ada tambak ikan, dan perahu rakit, yang digunakan nelayan,” ungkapnya.

Menurutnya, jika danau ini dikelolah dengan baik, maka bisa jadi salah satu objek wisata yang menarik, dan tempat untuk budidaya ikan air tawar. “Ini adalah danau yang memiliki keunikan tersendiri, sehingga perlu dikelolah dan dimanfaatkan dengan baik,” ucapnya.

 

Reporter: Agung Mokodompit

Komentar