BOGANINEWS, BOLSEL – Persoalan Pulau Lampu yang belakangan mulai di klaim Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dimana sebagian wilayahnya masuk Boltim, menuai polemik panjang.
Namun, hal tersebut bagi Pemkab Bolmong Selatan (Bolsel), tidak ada persoalan karena Pulau Lampu sepenuhnya masuk wilayah teritorial Bolsel. “Tidak perlu dipersoalkan, karena Pulau Lampu masuk wilayah Kecamatan Pinolosian Timur,” kata Kabag Humas Pemkab Bolsel, Ahmadi Modeong.
Bahkan warga Desa Jiko Belanga Kecamatan Nuangan Kabupaten Boltim menyebutkan, bahwa Pulau Lampu atau Pulau Pondang masuk wilayah Bolsel. Seperti dituturkan Mantan Sangadi (Kepala Desa) Jiko Belanga Buce Barakati, Pulau Lampu sejak dulu masuk wilayah Bolsel.
“Pulau itu lebih dekat dari Desa Posilagon, Iligon dan Desa Perjuangan,” sebutnya. Mantan Sangadi yang pernah memimpin Desa Jiko Belanga selama Delapan Tahun terhitung sejak 2007 – 2015 itu menuturkan, desa mereka baru definitif pada 21 Maret 1995 dan diresmikan oleh Gubernur E.E Mangindaan. “Desa kita masih baru, karena sebelumnya kita baru pedukuhan. Sementara Posilagon merupakan desa tua yang sudah lama berdiri sebelum mereka datang di Jiko Belanga,” tuturnya.
Begitu juga penuturan Hendrik Matelu, yang merupakan penduduk pertama di desa tersebut menjelaskan, sejak mereka datang pada tahun 1976 Desa Posilagon sudah ada. “Sejak kami datang dari Siau (Sekarang Kabupaten Sitaro), sudah ada penduduk asli Mongondow yang tinggal di Posilagon,” aku kakek 69 tahun ini.
Di sisi lain, Sangadi Jiko Belanga Riman Manuho, saat dimintai tanggapannya mengatakan, status Pulau Lampu sesuai informasi yang ia dengar milik Bolsel dan Boltim. “Saya dengar itu dibagi Dua antara Bolsel dan Boltim,” katanya.
Terpisah, Sangadi Desa Posilagon Masri Dilapanga menegaskan, Boltim tidak ada alasan untuk mengklaim Pulau Lampu bahwa sebagian masuk di wilayah mereka. “Tidak masuk akal. Sedangkan posisi Pulau Lampu tepat berhadapan dengan desa kami,” tegasnya. (Alan)
Komentar