BOGANINEWS BOLSEL — Jelang perhelatan politik tahun 2019 mendatang, membuat konstalasi politik di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), cukup memanas. Terbukti sejumlah elit politik lintas partai, lebih memilih mencalonkan diri pada pemilihan legislatif (Pileg) lewat PDI Perjuangan.
Dari deretan elit-elit politik yang dipastikan telah berlabuh ke PDIP diantaranya, Arudji Mongilong, Abdul Razak Bunsal, Fadli Tuliabu dan Sunardi Kadullah. Menariknya dari sejumlah elit politik ini, nama Arudji Mongilong juga masuk dalam bursa Pileg lewat PDIP. Arudji Mongilong yang diketahui mantan Pejabat Bupati Bolsel dan pernah menjadi saingan Ketua DPC PDIP Bolsel Hi. Herson Mayulu (H2M) pada Pilkada 2010 silam, memastikan diri maju lewat PDIP pada Pileg mendatang.
Sementara itu, Abdul Razak Bunsal yang juga mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar, juga ikut bergabung ke PDIP. “Pindah ke PDIP sudah Saya rencanakan sejak lama. Ini Saya lakukan untuk memberikan kesempatan kepada kader-kader muda Partai Golkar yang lain untuk berkompetisi dan Pileg 2019,” aku Bundal, Rabu (18/7) kemarin.
Selain itu kata Bunsal, atas permintaan permintaan pendukungnya di Bolaang Uki dan Helumo. “Sebenarnya saya sudah mau istirahat dari dunia politik. Tapi karena dorongan konstituen dan keluarga, maka Saya kembali mencalonkan diri tapi tidak bersama Golkar lagi,” aku Bunsal yang juga mantan Ketua DPRD Bolsel.
Terpisah, Fadli Tuliabu yang merupakan kader Partai Demokrat dan saat ini masih menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolsel, telah memutuskan bergabung dengan PDIP. “Saya bergabung dengan PDIP karena konstituen. Selain itu, peluang karir politik lebih besar,” akunya.
Senada dikatakan Sunardi Kadullah, yang juga anggota DPRD Bolsel dan mantan Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). “Saya pindah partai demi efektifitas perjuangan. Tentu ide dan gagasan yang kami sampaikan akan lebih mulus jika berada di partai besar yang menyediakan banyak kursi,” kata anggota DPRD dua periode ini.
Wakil Ketua DPC PDIP Iskandar Kamaru saat mengantarkan berkas para Caleg di kantor KPUD Bolsel mengatakan, PDIP tidak menutup diri bagi kader lain yang ingin bergabung. Pada intinya semua figur potensial yang ada di Bolsel telah survei. Kemudian siapapun yang ingin bergabung di rumah rakyat untuk berjuang bersama-sama, maka PDIP membuka pintu lebar-lebar,” jelas Kamaru.
“Pada Pemilu 2014, PDIP berhasil meraih 8 kursi dari 20 kursi yang ada di DPRD Bolsel. PDIP kembali menargetkan 13 kursi pada Pileg 2019. Target ini bukan sekadar forrmalitas saja. Ini sesuai dengan peluang yang kita hitung. Kemudian saat rekrutmen Caleg, PDIP punya standarisasi,” terang Kamaru. (Holan)
Komentar