BOGANINEWS, BOLSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Kamis (2/5/2019) menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dilaksanakan di halaman perkantoran Bupati di kawasan Panango.
Upacara peringatan Hardiknas tersebut, digelar sekira pukul 07:30 WITA yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Dedi Abdul Hamid, selaku pembina upacara. Turut hadir pada peringatan Hardiknas diantaranya Ketua DPRD Bolsel Abdi Van Gobel, Sekretaris Daerah (Sekda) Marzanzius Arvan Ohy, Kepala Pos TNI Angkatan Laut (AL), Danramil 1303, Kepala Kementerian Bolsel, para guru dan ASN di lingkup Pemkab Bolsel.
Wabup Bolsel saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan mengambil tema “Hari Pendidikan Nasional tahun 2019 Adalah Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan”. Tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara, terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan guna membingkai hadirnya sumber daya manusia yang berkualitas, demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan.
“Selaras dengan itu, dalam konteks kebudayaan, posisi kebudayaan sebagai basis pendidikan nasional semakin kukuh dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, serta kongres kebudayaan tahun 2018. Implementasinya diharapkan semakin meningkatkan ketahanan budaya, meningkat pula dalam mengambil peran di tengah peradaban dunia,” jelas Wabup.
Lanjut Wabup, untuk penguatan karakter anak, juga ditopang dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Kecintaan dan kebanggaan pada simbol-simbol negara itu harus terus ditanamkan, agar mampu membentuk generasi yang kuat rasa nasionalismenya dan berjiwa patriot.
“Hari ini Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019. Untuk itu, marilah kita bersama-sama bermunajat dari sudut pandang pendidikan,” jelasnya.
Dikatakannya, di dalam Pemilihan Umum (Pemilu) harus terjadi proses pembelajaran bagi setiap warga negara. Proses belajar pada hakikatnya adalah momentum terjadinya perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa, terbentuknya warga negara yang demokratis merupakan tujuan pendidikan nasional kita. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 13 menyebutkan, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab,” paparnya.
Dijelaskannya lagi, melalui momentum Hardiknas ini, maka konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitik beratkan pada pembangunan sumberdaya manusia dilandasi karakter yang kuat, ketrampilan dan kecakapan yang tinggi.
“Sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif. Atas nama pemerintah, izinkan saya menyampaikan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada para insan pendidikan dan kebudayaan di seluruh penjuru negeri di semua jenjang, baik para pegiat PAUD, pegiat literasi, para tokoh agama, wartawan dan kontributor pendidik lainnya yang tak lelah menyalakan mimpi memberikan inspirasi, membuka jalan terang masa depan anak Indonesia, agar menjadi manusia cerdas berkarakter kuat dan memberikan manfaat bagi sekitarnya,” paparnya. (Advetorial)
Komentar