BOGANINEWS, BOLSEL – Guna meningkatkan perekonomian masyarakat desa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong Selatan (Bolsel), terus membangun berbagai infrastruktur untuk kebutuhan rakyat.
Seperti pembangunan Jembatan Gantung Merah (JGM) di Desa Mataindo sepanjang 54 meter, merupakan akses satu-satunya bagi masyarakat setempat untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan. Menurut Ridwan, Sangadi (Kepala Desa) Mataindo, pembangunan jembatan gantung tersebut untuk memudahkan akses ekonomi masyarakat.
“Jembatan gantung dengan panjang 54 meter ini, telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 496 juta,” akunya. Lanjutnya, masyarakat Desa Mataindo segian besar memiliki kebun di seberang sungai, sehingga sangat membutuhkan jembatan untuk penyeberangan. Memang katanya, pada tahun 2015 lalu, sudah pernah diusulkan pada Musrembang Desa dan Kecamatan untuk pembangunan jembatan gantung.
Tapi karena terkendala dengan anggaran, maka pembangunan jembatan gantung tersebut masih tertunda. “Nanti pada tahun 2016 baru jembatan gantung dibangun dengan menggunakan ADD (Alokasi Dana Desa),” katanya. Dikatakannya lagi, potensi banjir sangat besar terjadi di desanya ketika masuk pada musim penghujan.
“Mulai pada bulan Juni sampai September, masyarakat yang memiliki kebun di seberang sungai akan kesulitan untuk menyeberang untuk mengeluarkan hasil pertaniannya,” jelas Ridwan.
Bahkan katanya, ada warga yang nekat menyeberang meski tahu sebagian hasil pertanian akan hanyut terbawa arus sungai. “Desa kami di apit dua sungai besar dan terkenal rawan banjir,” aku Sangadi.
Sementara itu, Rusli Paputungan, warga setempat mengaku, dengan dibangunnya jembatan gantung, masyarakat sudah leluasa berangkat dan pulang kebun dengan mengendarai sepeda motor. “Jika sebelumnya masyarakat ada yang memilih menginap di kebun jika kemalaman dan musim penghujan, tapi dengan dibangunnya jembatan gantung, maka masyarakat bisa berangkat dan pulang kapan saja ke kebun,” aku Rusli. (Sandi)
Komentar