BOGANINEWS, BOLSEL- Pjs Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Tahlis Galang, Senin (14/10/2024) Membuka Bimbingan Teknis (Bimtek ) Optimalisasi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan Refleksi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kegiatan yang akan berlangsung selama lima hari tersebut diikuti seluruh Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sekabupaten Bolsel Dengan jumlah peserta seluruh 376 orang dari 94 Satpen jenjang SD dan SMP. Setiap sekolah mengutus empat orang yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, dan orang tua siswa atau Komite.
Bimtek yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel ini merupakan langkah cepat dalam peningkatan kapasitas TPPK di satuan pendidikan Kebudayaan ini merupakan langkah cepat dalam peningkatan kapasitas TPPK di satuan pendidikan.
Menurut PJs Bupati kegiatan ini sesuai dengan Permendikbudristek nomor 46 tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. “Permendikbudristek ini disahkan sebagai payung hukum untuk seluruh warga sekolah atau satuan pendidikan,”. Kata PJs
Dijelaskan, peraturan ini lahir untuk secara tegas menangani dan mencegah terjadinya kekerasan seksual, perundungan, serta diskriminasi dan intoleransi serta membantu satuan pendidikan dalam menangani kasus-kasus kekerasan yang terjadi mencakup kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, dan lainnya dengan berperspektif pada korban.
Kegiatan ini mengundang Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan yang melibatkan unsur Kepsek, Tenaga Pendidik, Komite dan Orang Tua Murid. “Tujuan dari Bimtek ini meningkatkan kualitas TPPK di satuan pendidikan. Bukan hanya pada diri masing-masing namun bisa menciptakan kondisi lingkungan yg ramah, aman, inklusiv dan berkebhinekaan,”. Jelasnya
Selain itu, PJs Bupati juga mengatakan untuk memperkuat tata kelola, kabupaten bolaang mongondow selatan menyusun peraturan Bupati tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan dengan dukungan aplikasi (silaras) sistem pelaporan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. “Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan adalah permasalahan yang serius, dan kami percaya bahwa kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat adalah kunci untuk menanganinya,”. Tuturnya.
Dikatakannya, Aplikasi “Sistem pelaporan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan (silaras)” adalah langkah kita dalam Mewujudkan tujuan ini. “Aplikasi ini memudahkan pelaporan tindak kekerasan, mempercepat respons, dan memungkinkan kita untuk lebih efektif dalam mencegah dan menangani masalah ini, Aplikasi “Silaras” adalah sebuah alat yang sederhana namun kuat untuk membantu kita melaporkan dan menangani tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan,”. Jelasnya.
Ia juga berharap kepada kepala satuan pendidikan agar selalu menjaga lingkungan sekolah dengan baik dan selalu berkoordinasi dengan warga sekolah dan dinas terkait. “Tanam dan tumbuhkan karakter positif pada anak didik demi membangun kabupaten bolaang mongondow selatan yang lebih kuat dan menolak kekerasan,”. Pintanya. (Advetorial)
Komentar