BOGANINEWS, BOLSEL – Sikap premanisme yang dipertontonkan salah satu pimpinan DPRD Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), telah mencoreng nama baik lembaga terhormat ini. Dari informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, FT alias Fadly, politisi Partai Demokrat telah mengamuk di kantor Sekretariat DPRD pada Senin (17/4) lalu.
Alasannya, anggaran perjalanan dinas wakil rakyat yang sekarang menempati posisi Wakil Ketua di DPRD Bolsel ini, tidak segera dicairkan oleh pihak Setwan. Dari pengakuan salah satu sumber yang enggan namanya disebut, peristiwa menegangkan tersebut terjadi saat situasi kantor Setwan sibuk dengan kepengurusan berkas.
“Dengan mimik emosi Fadly masuk ke ruangan Bagian Keuangan dan mempertanyakan sampai dimana proses anggaran perjalanan dinasnya. Karena mendapat jawaban yang kurang memuaskan, Fadly langsung mengamuk dan tak segan-segan beliau membanting meja,” tutur salah satu staf di Kantor DPRD Bolsel.
Dijelaskannya, situasi yang menegangkan itu sempat ingin diredam beberapa pegawai di Setwan. Namun, emosi anggota DPRD ini justru semakin memuncak. “Yang bersangkutan sempat menarik kerah baju bendahara Setwan dan mendorong Sekwan (Marwan Makalalag) yang mencoba melerai keduanya. Ia juga sempat mengancam akan memukul. Namun situasi ini sempat teredam setelah para staf di kantor mencoba melerai amukan anggota DPRD ini,” ungkap sumber.
Selain perlakuan kasar, tutur bahasa Fadly saat itu juga kurang mengenakan. “Kita mo tikam-tikam deng tendang-tendang ngoni samua di tempat sampah, kalo itu SPPD nyanda cair (Saya mau tikam dan tendang kalian semua di tempat sampah jika SPPD tidak cair),” ujar sumber menirukan perkataan Fadly yang ditujukan kepada Bendahara dengan Kabag Keuangan.
Menanggapi sikap arogan anggota DPRD tersebut, salah satu tokoh masyarakat Bolsel, Usman Liputo, mengaku sangat kecewa dengan sikap wakil rakyat tersebut. Apalagi yang bersangkutan adalah salah satu pimpinan DPRD Bolsel. “Sekali pun ia melakukan secara pribadi, namun melekat padanya status sebagai anggota DPRD Bolsel. Sebagai anggota legislatif, citra lembaga seharusnya dijaga dengan sikap sebagaimana jabatan yang Ia sandang sekarang,” sindirnya.
Terpisah, Sekertaris DPRD Marwan Makalalag, saat dikonfirmasi tidak menampik peristiwa tersebut. Meski menurut Setwan hubungannya dengan Fadly setelah kejadian itu tetap baik-baik saja. “Kejadian ini hanya miss komunikasi saja. Makanya tidak perlu dibesar-besarkan. Persoalan itu sudah tuntas, termasuk tuntutan pencairan SPPD yang bersangkutan,” terangnya.
Sementara itu, Fadly saat dikonfirmasi via selular pribadinya mengatakan, alasanya marah-marah ke pihak Setwan, bukan persoalan SPPD, melainkan ia hanya mengkritisi kinerja Setwan yang sangat lamban dalam kepengurusan berkas. “Hal ini sudah berlarut-larut. Kinerja mereka tidak ada peningkatan sejak dua tahun silam, makanya saya sedikit marah-marah,” pungkasnya. (Tr01)
Komentar