BOGANINEWS, BOLMUT – Diduga pekerjaan jalan produksi yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 dengan paket VIII yang berada di Desa Tuntung Timur, Kecamatan Pinogaluman bermasalah. Proyek tersebut menggunakan sistem swakelola dan pelaksana kelompok Tani Batu Kuda dengan besaran anggaran Rp 300.000.000.
Persoalan tersebut mencuat karena ada keluhan dari pemilik lahan. Seperti disampaikan Andrias Tanaiyo, bahwa sebagai pemilik lahan ia sendiri kaget ketika pergi ke kebun, tiba-tiba sudah ada jalan di kebunnya
“Memang saya pernah memberikan tanah untuk dibuatkan jalan, tetapi bukan pada lokasi saat ini melainkan di batas tanah. Atas pembangunan jalan tersebut, itu sangat merugikan saya selaku pemilik lahan, karena tanah saya di rusak dan dibagi oleh jalan tersebut. Bahkan tanaman cabai dan kelapa ada beberapa pohon yang rusak akibat aktifitas pembangunan jalan tersebut. Saya mengalami kerugian akibat pekerjaan jalan itu,” aku Andrias, Senin (23/10/2023).
Ia juga mengaku, sudah melaporkan ke pihak kepolisian karena dirugikan.
“Jika sudah seperti ini saya tidak akan menghibahkan dan menjual tanah yang sekarang sudah ada jalan kepada siapapun,” tegasnya
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian melalui Kepala Bidang Perkebunan Muhamad Eko Pratikno, saat dikonfirmasi via Whatshapp menjelaskan, satu tahun sebelum pelaksanaan kegiatan, sudah dipenuhi persyaratannya. Salah satunya hibah lokasi, dan semua sudah terpenuhi.
“Hibah lahan dari pemilik ke Pemerintah Desa sudah ada, makanya itu sebagai syarat kegiatan bisa dilaksanakan. Kalau tidak sesuai pasti sejak awal pengukuran dan perintisan jalan sudah ada komplain dari pemilik. Namun hibah tersebut hanya menjelaskan tentang lahan kepemilikan. Jadi hibah lahan dari pemilik ke Pemerintah Desa dan telah ditandatangani disertai para saksi dan Kepala Desa,” terangnya
Lanjutnya, saat audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak bermasalah. Maka dari itu yang memberikan hibah punya harapan besar untuk di bangun jalan guna akses kegiatan usaha taninya.
“Hanya di wilayah Desa Tuntung Timur kami temukan pemilik lahan yang sudah memberikan hibah di atas materai, tapi pelaksanaan susah jalan dan ada upaya untuk membatalkan hibah yang sudah diberikan,” kata Eko.
Reporter: Indrawan Laupu
Komentar