Pandemi Covid-19 Jangan Jadi Penghalang Peningkatan SDM

BOGANINEWS, BOLMUT Sejak merebaknya Pandemi Covid-19 di seluruh dunia, juga membuat proses belajar mengajar mulai terhambat. Meski sudah ada sistem daring dan luring, tapi dinilai kurang efektif

Seperti disampaikan anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Sauda Lakoro. Pihaknya mulai resah dengan kondisi belajar mengajar para siswa saat ini. Karena fakta dilapangan mereka lebih suka bermain game online ketimbang belajar di rumah.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

“Pemda melalui instansi terkait perlu mencarikan metode untuk proses belajar dengan cara tatap muka, dengan tetap mengedepankan protokol Covid-19. Misalnya, dalam satu kelas ada 10 orang, maka belajar tatap muka dilakukan dua sesi. Sebab sistem daring dan luring yang sudah dilakukan selama 1 tahun ini kurang efektif, dalam peningkatan pendidikan di Bolmut. Saya ada ke khawatiran jika hal ini terus dibiarkan, maka para generasi Bolmut 10 atau 20 tahun kedepan SDM-nya Putra akan merosot,” jelas Sauda, Selasa (1/2/2021).

Lanjutnya, harus ada komitmen bersama dalam meningkatkan pendidilan di Bolmut. Pandemi Covid-19 bukan alasan, tapi menjadi tantangan untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan di Bolmut.

“Pemda harus mengambil langkah dalam meningkatkan proses belajar mengajar para siswa. Wabah Covid-19 kita belum tau kapan akan berakhir, maka Pemda harus memprioritaskan soal pendidikan,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulha Mokodompis mengatakan, setelah munculnya wabah Covid-19 ini Pemerintah Pusat hingga ke daerah, telah mencari solusi pada sistem pendidikan dalam proses kegiatan belajar mengajar para sisiwa.

Dengan adanya Surat Edaran Nomor. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing maka proses pembelajaran siswa masih tetap menggunakan sistem daring dan luring.

“Saat ini ada pembatasan kunjungan pendampingan kepada siswa, karena ada beberapa wilayah di Bolmut yang zona merah, orange. Saat ini guru memberi tugas lewat modul atau buku paket. Tapi jika situasi sudah kembali normal, rencana kegiatan tatap muka akan diberlakukan sesuai petunjuk pimpinan,” jelas Sulha. (WaOne)

Komentar