DPRD Minta Pemda Ada Kajian Terkait Lockdown

BOGANINEWS, BOLMUT – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), meminta Pemerintah Daerah (Pemda) dapat mengkaji secara baik dampak yang akan timbul dari lockdown yang telah diterapkan.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Bolmut Salim Bin Abdullah, Sabtu (28/3/2020). Dikatakannya, Pemda Bolmut dapat melihat dampak yang akan timbul dari kebijakan buka tutup kendaraan roda dua dan empat yang masuk perbatasan di Bolmut, dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Dijelaskannya, tidak hanya dari sisi kesehatan, keselamatan dan sosial ekonomi yang dipikirkan dampaknya, tapi juga Mashlahat dan Mudharat juga harus dipikirkan.
“Harusnya diterapkan karantina, maka otomatis tidak ada yang keluar masuk dan siapa pun dilarang. Dari sisi lain juga, semua tim harus standby. Tapi lockdown seperti ini justru akan lebih mempermudah penyebaran virus corona, karena terjadi penumpukan dan antrian kendaraan di perbarasan masuk Bolmut baik di Pinogaluman maupun di Sangkub,” jelasnya.
Politis PPP ini juga sangat mendukung langkah Pemda dalam memutuskan mata rantai penularan Covid-19 ini. Namun katanya, kebijakan lockdown yang dilakukan saat ini, perlu pengkajian dan koordinasi yang tepat dan cepat dengan semua kabupaten dan provinsi. Juga butuh kesiapan mental masyarakat untuk patuh pada instruksi lockdown seperti ini.
“Perlu pertimbangan yang matang baik dari kesiapan Pemda maupun masyarakat, juga kajian-kajian lainnya sebelum menuju ke langkah terakhir yaitu lockdown,” kata Salim.
Senada dikatakan anggota DPRD Bolmut Husen Yahya Suit Pontoh. Ia mengatakan penetapan waktu buka tutup kurang tepat. Alasannya, waktu buka tutup itu di mulai pukul 18.00 WITA. Kalau pada batas wilayah Gorut-Bolmut pada pukul 16.30 s.d 17.30 WITA kendaraan masih melintasi wilayah Bolmut, maka saat di batas wilayah Bolmut-Bolmong sudah tidak bisa lagi melintas atau sudah lockdown.
Sementara, jarak dari batas Gorut-Bolmut itu sekitar 1.5 sampai 2 jam. Maka yang dikhatirkan imbas pada penumpang dan bisa jadi penyebaran covid-19. Bisa terjadi penumpukan kendaraan pada wilayah Bolmut (Pinogaluman), kalau dihitung dari pukul 16.30-17.30 WITA.
“Saya menyarankan kepada Pemerintah Gorontalo dan Bolmut yang telah melakukan kerja sama tentang lockdown, agar buka tutup wilayah dapat di kaji dengan matang. Pihak Pemerintah Bolmut dan Gorontalo dapat mengkaji lagi langkah ini terutama masalah penetapan waktu lockdown. Alangkah baiknya penetapan lockdown tepat pada pukul 22.30 sampai 06.00 WITA. Tujuanya agar sudah tidak ada lagi aktifitas masyarakat lokal. Langkah ini bisa menghindari terjadinya penyebaran virus Covid-19 terutama pada titik terjadinya penumpukan kenderaan,” pintanya. (WaOne)

Komentar