Balai Sungai Sulut Gelar Sosialisasi Pembangunan Pengamanan Pantai Wisata Batu Pinagut

[wptv_listing]

BOGANINEWS, BOLMUT – Proyek pembangunan pengaman pantai di kawasan wisata pantai Batu Pinagut di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), akan segera di bangun tahun 2024.

Untuk itu, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat jenderal Sumber Daya Air (SDA) Balai Wilayah Sulawesi (BWS) I SNVT, pelaksanaan jaringan sumber air Sulawesi 1 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melakukan sosialisasi di Coconut Cafe Desa Boroko Timur.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Bolmut, Rudini Masuara, Rabu (3/7/3024). Dijelaskannya, sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya bangunan pengaman pantai dalam melindungi wilayah pesisir dari ancaman abrasi dan bencana alam lainnya.

“Sosialisasi ini juga melibatkan Kepala Desa di wilayah pembagunan pengaman pantai di kawasan wisata pantai Batu Pinagut. Hal ini bertujuan untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama. Saya berharap kepada semua elemen masyarakat untuk dapat mensuport kegiatan pembangunan pengamanan di pantai Batu Pinagut,” pinta Rudini.

Sementara itu, Kepala Desa Boroko Timur, Robby Pakaya, mengapresiasi kepada Pemerintah Daerah (Pemda) lebih khusus instansi terkait yang terlibat dalam pengusulan kegiatan ini. Juga berterima terimah kasih kepada pemerintah pusat yang telah merealisasi pembangunan pengaman pantai batu pinagut yang anggarannya mencapai Rp.16,7 miliar.

“Pemerintah Desa dan masyarakat berharap, agar pihak pelaksana jangan hanya mengedepankan waktu pekerjaan namun mengabaikan kualitas pekerjaan,” kata Pakaya.

Terpisah, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi 1, melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Alfianus Palisungan mengatakan, proyek pekerjaan yang di bandrol Rp.16,7 Miliar ini akan di kerjakan oleh PT. Selly Gina Arwana, dengan panjang pekerjaan 310 meter.

“Sesuai kontrak terhitung mulai Juni sampai Desember 2024. Proyek ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, nilai estetika pariwisatanya juga tetap dijaga,” kata Alfianus.

Lanjutnya, proyek ini juga merupakan salah satu prioritas utama dari nalai sungai, dalam upaya penanggulangan abrasi di wilayah pesisir Sulawesi Utara (Sulut). “Diharapkan proyek ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dengan menciptakan lingkungan yang lebih aman dalam mendukung keberlanjutan ekosistem laut,” harapnya.

Reporter: Indrawan Laupu

Komentar