BOGANINEWS, BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto, baru saja meraih gelar Magister Sains (Strata dua) dari Pascasajarana Program Studi Pembangunan (PSP) Universitas Sam Ratulangi (Samrat), Manado.
Atas raihan akademik dari Bupati Boltim tersebut, Bupati Bolaang Mongondow Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow, ikut memberikan ucapan selamatnya. Menurut Yasti, Bupati Boltim perlu menjadi row model dan motivasi anak muda di Bolaang Mongondow Raya (BMR).
“Sejujurnya saya kagum, salut atas pencapaian akademis yang dilakukan oleh Sachrul. Di tengah kesibukannya memimpin pemerintahan di Boltim, Sachrul tak lupa memperkuat kapasitas sumber daya manusianya dengan menyelesaikan studi Magister di Universitas Sam Ratulangi,” kata Yasti.
Menurut mantan ketua Komisi V DPR RI ini, tak mudah melakukan dan membagi waktu kuliah dan aktivitas memimpin pemerintahan daerah. Terlebih dimasa pandemi sekarang ini.
Baca juga: https://boganinews.com/2022/01/bupati-boltim-raih-gelar-magister/
Bupati yang sukses membawa Kabupaten Bolaang Mongondow meraih predikat WTP untuk pertama kalinya ini mengatakan, bahwa Sachrul adalah contoh pemimpin yang pembelajar, menghargai proses dan tidak instan.
“Saya tahu Sachrul aktif mengikuti perkuliahan sejak beliau masih bekerja di Bank Sulut. Agak tersendat karena mencalonkan diri jadi kepala daerah. Dan kemudian lanjut lagi kuliah setelah memastikan terpilih sebagai bupati,” terang Yasti.
Lebih lanjut kata Yasti, tak sedikit pejabat atau mereka yamg punya uang mengambil gelar S1 atau S2 dengan cara instan tanpa mengikuti proses perkuliahan sebagaimana mestinya dan tiba-tiba orang mendengar sudah S2, di universitas atau lembaga pendidikan yang tidak jelas. Sehingga Yasti mengajak, pemuda BMR untuk menjadikan Sachrul sebagai contoh dan teladan.
“Walaupun sudah menjadi top leader, ia tidak berhenti untuk belajar dan belajar dan itu dibuktikan dari pencapaian akademisnya,” terang Yasti.
Di akhir penjelasannya, Yasti mengutip pendiri Ford Motor Company, Hendry Ford. “Seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda.” (*)
Komentar