Perang Melawan Narkoba, PT PP dan BNN Bolmong Gelar Sosialisasi P4GN

BOGANINEWS, BOLMONG Perang melawan Narkoba, PT Pembangunan Perumahan (PP) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Selasa (15/06/2021) menggelar sosialisasi Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), bertempat di Site Proyek Bendungan Lolak.

Kegiatan yang dimulai sekira pukul 08.30 Wita tersebut, langsung dihadiri serta diarahkan oleh Kepala BNN Kabupaten Bolmong AKBP Yuli Setiawan Dwi Purnomo, SH. Dengan sambutan dan pembukaan oleh perwakilan dari PT. PP yaitu Johan Mirdadi, kemudian disambung dengan penjelasan umum seputar Proyek Bendungan Lolak.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

Kepala BNN Bolmong dalam kegiatan itu menyampaikan mengenai sosialisasi program P4GN dan Sosialisasi peranan BNN dalam pemutusan dan pencegahan Supply dan Demand Narkotika di lingkungan dalam kegiatan tersebut. Dimana dia, bahwa Indonesia dalam kondisi darurat di antaranya adalah darurat terorisme, darurat korupsi, dan darurat narkoba.

“Masing-masing darurat tersebut yaitu darurat terorisme dimana yang diincar merupakan instansi-instansi dari Polsek hingga pusat, darurat korupsi dimana yang diincar merupakan lokasi-lokasi yang berpotensi untuk perpindahan uang, dan darurat narkoba yang bisa mengincar siapa saja,” ungkap Setiawan.

Lebih lanjut, dijelaskannya, konsumsi narkoba bisa menyebabkan beberapa efek diantaranya efek sebagai stimulan, memunculkan efek euphoria dan sebagai efek depresan.

“Tingkat penggunaan narkotika di Bolaang Mongondow Raya merupakan nomor 2 setelah Kota Manado pada tingkat Sulawesi utara. Harga narkotika yang minimal Rp 1,5 juta membuat bisnis narkotika sangat menarik di Indonesia. Bahkan, dalam satu tahun angka narkotika yang masuk ke Indonesia sekitar 250 ton sedangkan yang ditemukan hanya sekitar 20-30 ton. Hal ini membuat narkotika sangat membahayakan di Indonesia. Jenis narkotika baru yang muncul akhir-akhir ini sebanyak 1054 macam sedangkan yang baru masuk dalam Kemenkes baru sekitar 74 macam,” ujarnya.

Sementara itu, ditempat yang sama, Staf BNNK Bolmong Resky Amelia menambahkan, dengan menjelaskan peranan BNN dalam pemutusan dan pencegahan Supply dan Demand Narkotika di Lingkungan, serta penegasan terkait fungsi dan tugas BNN dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika di sekitar.

“BNN juga menganjurkan program rehabilitasi terhadap orang-orang yang menggunakan obat-obatan dengan tingkat yang rendah, seperti penggunaan lem dan obat batuk. Pemutusan serta pemberantasan narkotika terkait supply dan demand penggunaan obat-obat narkotika. Selain itu yang perlu diketahui, BNN terdiri atas keanggotaan ASN, kepolisian, dan militer sehingga terdiri atas berbagai macam elemen,” terangnya.

Kegiatan itu diakhiri dengan penandatanganan MoU kerjasama antara BNN Kabupaten Bolmong dan PT PP Proyek Bendungan Lolak terkait pembuatan media luar ruang dan Gugus tugas antara BNN dengan PP Proyek bendungan Lolak dalam rangka pencegahan penggunaan narkotika tingkat proyek sehingga menjadikan Perusahaan Bersinar (Bersih Narkoba). (*)

Komentar