BOGANINEWS, BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) telah memaksimalkan program vaksinasi serentak untuk kelompok pelajar (12 – 17 tahun), jelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021.
“Rencana pemerintah untuk membuka sekolah tatap muka dimasa pandemi covid-19 serentak pada Juli 2021, persiapan-persiapan terus dilakukan Pemerintah Provinsi hingga Kabupaten/Kota di Sulut, diantaranya dengan vaksinasi serentak untuk kelompok anak usia 12 – 17 tahun,” terang Kepala Cabang Dinas Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Agil Perwita.
Dikatakannya, lounching vaksinasi serentak pada Senin (5/7) oleh Gubernur Sulut kemarin, sudah dilakukan para siswa dengan penuh antusias dalam menerima vaksin Covid-19.
Ia mengatakan, ini dilakukan mengingat adanya varian baru yaitu virus delta dan itu sangat rentan tertular kepada anak-anak, ketimbang orang dewasa.
“Sehingga, seluruh peserta didik maupun guru diwajibkan untuk vaksinasi,” kata Agil Rabu (7/7/2021).
Ia pun meminta, agar Wali murid madapat mematuhi anjuran pemerintah ini.
“Tentu, vaksinasi sejak dini sangat baik dilakukan, karena penyakit menular maupun bawaan tidak dimungkinkan. Sehingga, baik dilakukan vaksinansi terhadap siswa,” jelasnya.
Imbuhnya, bagi peserta didik yang baru mendaftar dan masuk perdana di tahun pendidikan 2021 ini, akan dilakukan sosialisasi pihak sekolah, saat pengenalan lingkungan sekolah (PLS).
“Siswa baru ini nantinya akan dijadwalkan pihak sekolah masing-masing dan Dinas Kesehatan Bolmong melalui Puskesmas wilayah untuk dilakukan vaksinasi,” katanya.
Ia berharap di program vaksinasi yang menyasar para siswa ini, tentu orang tua dan guru sangat berperan aktif dalam suksesnya program vaksinasi covid-19 ini.
“Mari kita sama-sama sukseskan program vaksinasi ini, untuk orang tua murid ini demi keselamatan anak-anak kita bersama,” imbaunya.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan (Disdidik) Kabupaten Bolmong Renti Mokoginta menambahkan, program vaksinasi pelajar untuk kelompok usia 12 – 17 tahun ini sangat penting.
“Program ini untuk memperkuat imun kelompok siswa hingga guru-guru, sehingga proses PTM terwujud dan berjalan dengan baik,” ujar Renti.
Disampindang itu, ia meminta untuk guru-guru yang belum melakukan vaksinasi agar dapat mengikuti program ini. Dan yang sudah divaksin tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes) terlebih di lingkungan sekolah.
“Tetap selalu prokes 3M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak),” pungkas Renti. (BN)
Komentar