BOGANINEWS, BOLMONG – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) untuk meningkatan produksi beras ditengah penambahan lahan yang semakin sulit dikarenakan jumlah penduduk yang semakin hari semakin terus bertambah, menjadi tantangan tersendiri.
Nah, salah upaya yang akan dilakukan Pemkab Bolmong dibawah kepemimpinan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, untuk mengatasi persoalan tersebut, yaitu dengan cara mengembangkan jenis varietas Padi Sulutan Unsrat, yang memiliki keunggulan tersendiri.
Menurut Bupati Yasti, varietas Padi Sulutan dalam 1 hektare sawah bisa menghasilkan 8 ton gabah.
“Kalau hari ini maksimal menghasilkan 5 ton gabah, sekarang menghasilkan 8 ton gabah. Ini inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bolmong, tentu bekerja sama dengan Unsrat (Universitas Sam Ratulangi),” ungkap Yasti, kepada sejumlah awak media, Jumat (5/3) kemarin.
Lebih lanjut, dikatakan Yasti, untuk melakukan penambahan luas areal lahan pertanian sekarang ini sulit dilakukan. Karena jumlah penduduk setiap hari bertambah, ketersedian lahan pasti berkurang.
“Oleh sebab itu, perlu ada intensifikasi pertanian, dengan cara mekanisasi pertanian dan kemudian juga harus mampu kita memilih bibit yang baik,” kata Yasti.
Menurutnya, jika hal itu terpenuhi akan ada penambahan produktifitas sekitar 40 persen dari produksi sebelumnya.
“Artinya tanpa kita menambah luas lahan, karena memang sudah tidak ada lahan lagi untuk menambah areal persawahan. Mudah-mudahan dengan adanya itu, kita sudah ada surplus beras untuk Sulawesi Utara dan Gorontalo. Bahkan mudah-mudahan bisa dikirim ke Kalimantan, lebih luas lagi. Tentu harganya lebih bagus karena Sulutan ini adalah kualitas beras kelas satu. Ini menguntungkan petani,” ucapnya. (ino)
Komentar