Maraknya Pembalakan Liar, Menjadi Penyebab Bencana Banjir

BOGANINEWS, BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), menyoroti maraknya praktik ilegal logging yang berimbas terjadinya longsor dibeberapa titik.

Meskipun pemerintah terus berbenah dengan mengucurkan dana antisipasi terjadinya longsor, namun hal itu dinilai sia-sia, jika praktik ‘kotor’ ini terus berlangsung. Instansi terkait pun, didesak agar menyeriusi praktik tersebut.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

“Instansi terkait harus menyeriusi para oknum yang melakukan penebangan pohon secara ilegal, karena sudah banyak laporan yang masuk. Salah satunya di daerah Kecamatan Bilalang dan Passi Timur,” tegas Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, Selasa (21/11).

Ia pun meminta agar semua elemen masyarakat harus terlibat untuk mencegah dan memerangi pembalakan dan penebangan liar.
“Untuk itu, penebangan pohon secara ilegal harus diperangi. Semua pihak harus ikut terlibat dalam pencegahan, agar tidak ada lagi pengerusakan hutan yang berakibat terjadinya longsor, karena banyaknya resapan air yang ada di daerah tersebut,” pinta Bupati.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong Channy Wajong menjelaskan, ruas jalan Kolingangaan – Apado di Kecamatan Bilalang serta jalur Pontodon – Insil di Kecamatan Passi Timur, menjadi titik yang rawan longsor. Pihaknya pun terus melakukan pemantauan di wilayah tersebut. “Disaat kondisi cuaca buruk, kami langsung melakukan pemantauan,” akunya.

Menurutnya, kondisi dari dua lokasi tersebut, menjadi daerah penebangan pohon secara ilegal. Ditambah lagi, daerah itu kurang area resapan air, sehingga memicu adanya tanah dan bebatuan berjatuhan.
Untuk itu ia berharap, agar para pengendara dapat berhati- saat melewati akses kedua ruas jalan tersebut.

“Kepada seluruh masyarakat diminta untuk memberikan informasi kepada pemerintah setempat ataupun BPBD disaat terjadinya bencana. Langkah ini untuk meminimalisir bila ada potensi bencana,” pintanya. (Ril)

Komentar