Kisah Haru Pj Bupati Limi Mokodompit, Putra Asli Bolmong yang Kini Pulang Membangun

[wptv_listing]

BOGANINEWS, BOLMONG – Sebagai sosok yang memahami betul tentang Kabupaten Bolaang Mongondow, Ir Limi Mokodompit MM kini dipercayakan sebagai Penjabat Bupati di tanah kelahirannya.

Sejak dilantik sebagai Penjabat Bupati Bolaang Mongondow pada 22 Mei 2022, putera asli daerah berdarah Bolmong yang fasih berbahasa Mongondow ini sudah hampir dua tahun dipercayakan memimpin tanah kelahirannya.

Keputusan Gubernur Sulut Olly Dondokambey memilih Limi Mokodompit sebagai Pj Bupati Bolmong memang menjadi keputusan paling tepat dan banyak menuai pujian.

Lihat saja, baru memasuki dua tahun memimpin Bolmong, berbagai program yang dicanangkan Bupati Limi Mokodompit dinilai tepat sasaran.

Sejak dipimpin Limi, Bolmong berhasil mampu menurunkan angka stunting cukup drastis, dari angka 200 menjadi 84 saja.

Tidak hanya itu, ekonomi Kabupaten Bolmong juga terus mengalami pertumbuhan berkat tangan dingin Limi Mokodompit. Belum lagi berbagai program pembangunan lainnya.

Terbukti, dengan laporan keuangan Bolmong yang mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2022 menjadi bukti nyata salah satu dari sekian banyak capaian prestasi Limi.

Meski begitu, sebelum dipercayakan sebagai Pj Bupati Bolmong, perjalanan hidup Limi Mokodompit tidaklah mudah.

Hal itu terungkap dibeberapa kesempatan kunjungannya di wilayah Bolmong, Limi sempat mengungkapkan sepenggal perjalanan hidupnya yang dapat menjadi motivasi bagi generasi muda.

Betapa tidak, disaat usianya yang masih belia dan duduk dibangku SMP, Limi bersama ibu dan kelima saudaranya sudah ditinggal pergi ayahnya yang meninggal dunia.

Kondisi tersebut membuat Limi harus berjuang keras untuk membantu ibunya yang hanya berharap dari uang pensiun sang ayah yang merupakan anggota Polri.

Namun karena tekad ibunya agar semua anaknya harus menyelesaikan pendidikan minimal tingkat SMA, Limi masih bisa menyelesaikan pendidikan sampai lulus SPMA.

Usai menyelesaikan pendidikan tingkat SMA-nya, sosok yang kini akrab disapa Papa Fahmi ini harus merantau jauh hingga ke Papua untuk mendapatkan pekerjaan.

Menurut Limi, Sangadi di Desa Ibolian pada waktu itu bahkan tidak mau memberikan surat jalan mengingat umur Limi waktu itu yang masing terbilang sangat muda yakni 17 tahun.

Namun karena tekadnya yang kuat, Limi pada waktu itu tetap meyakinkan sangadi Ibolian untuk memberikan dirinya surat jalan.

Meski sempat menyembunyikan dari ibunya dengan berasalan hanya ke Gorontalo, setahun kemudian Limi  akhirnya berterus terang pada ibunya.

Limi berpikir berbohong untuk baik itu baik. Tapi kalau bebrohong terus walaupun baik itu tidak baik.

Akhirnya lewat surat yang dikirimkan melalui kantor pos, Limi berterus terang kepada ibunya kalau dirinya bukan ke Gorontalo tapi sedang merantau ke Irian Jaya dan sudah mendapatkan pekerjaan.

Lewat surat itu kata Limi, sebagai bukti kepada ibunya kalau ia sudah mendapatkan pekerjaan dan hidup baik di Irian jaya, dia juga memberikan bukti dengan memberikan gaji pertamanya.

Akan tetapi kata Limi, semenjak menerima surat itu, ibunya mulai jatuh sakit.

“Saat itulah ibu mulai sakit sampai pada akhirnya meninggal dunia,” kata Limi.

Meski begitu, Limi masih sempat pulang kampung untuk menjelaskan kepada ibunya terkait kepergiannya untuk merantau.

“Kenapa saya menceritakan ini, karena saya ingin memberikan motivasi bahwa jangan pernah malu, jangan pernah malu kalau kamu susah, dan jangan pernah takut karena ada Allah SWT,” kata Limi.

“Jangan pernah gentar. Harus spirit fighting bahwa dunia ini besar, bahwa harus sekolah, punya motivasi, punya semangat, dan punya niat. InsyaAllah akan sukses. Itu yang selalu saya sampaikan kepada anak-anak dan generasi muda,” kata Limi.

Sejak merantau ke Papua tersebut, karir Limi terus melejit hingga dia kahirnya dipercayakan menjadi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dinas Lingkungan Hidup Mimika, Provinsi Papua.

Meski sudah lama merantau, Limi ternyata tidak pernah lupa dengan kampung halamannya Tanah Totabuan. Apalagi untuk membangun bagi tanah tercintanya.

Pria kelahiran Passi 2 Februari 1966 ini akhirnya memutuskan pulang ke kampung halamannya dengan mengikuti seleksi eselon II di Pemprov Sulut dan menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulut.

Jabatan tersebut akhirnya mengantarkan Limi Mokodompit untuk mengabdi di daerah tanah kelahirannya sebagai Penjabat Bupati Bolaang Mongondow.

Bahkan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandow yang belum lama ini datang Safari Ramadan di Bolmong, berharap Limi bisa menjadi definitif.

Steven bahkan mendokan Limi agar bisa menjadi definitif sebagi Bupati Bolmong.

“Saya doakan nanti di akhir tahun, Bupati Limi Mokodompit bukan cuman penjabat tapi sudah menjadi bupati definitif,” ujarnya saat Safari Ramadan di desa Tungoi II, Jumat, 22 Maret 2024 lalu.

Penulis: Sutrisno Tola

Komentar