BOGANINEWS, BOLSEL – Pemerintah Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), memastikan akan mengurangi tenaga honorer di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Langkah ini harus dilakukan karena pembayaran gaji bagi tenaga honorer sudah melampaui batas kemampuan daerah, serta dinilai menguras kas daerah.
Menurut Bupati, saat ini jumlah honorer di seluruh instansi sebanyak 1653 orang, dan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 30 Miliar per tahun. Sehingga, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap tenaga honorer, karena tidak semua honorer memenuhi kriteria dan standarisasi lewat penilaian kinerja yang diinginkan oleh Pemkab.
“Dibutuhkan kejelasan status tenaga honorer baik hasil kerja maupun kehadiran. Harus benar-benar terseleksi siapa yang layak melanjutkan pengabdiannya dan akan diberhentikan,” kata Bupati. Ditegaskannya, target pengurangan honorer tersebut mulai dari tenaga Perawat Kesehatan, Sat Pol-PP, Dinas Perhubungan, Cleaning Service, sampai juru masak di Rumah Dinas Bupati.
“Sengaja saya kumpulkan mereka waktu itu. Karena mereka harus mendengar penyampaian saya secara langsung,” jelasnya. Bupati juga mengingatkan kepada seluruh kepala SKPD, agar tidak sembarangan mengangkat tenaga honor, apalagi yang tidak memiliki kompetensi di bidangnya. “Saya minta Sekda seleksi lagi agar beban daerah berkurang,” pinta Bupati.
Lanjut Bupati, dari penilaiannya selama ini, jumlah tenaga honorer sangat banyak, tapi tidak menunjukan keberhasilan dan kemajuan di masing-masing SKPD. Padahal gaji yang diberikan lumanyan besar, mulai dari Rp 1,5 juta hingga seterusnya. “Ada cleaning service, tapi lantai kotor. Dimana petugasnya,” sindir Bupati. (Sandi)
Komentar