BOGANINEWS, MALANG – Kota wisata Batu Malang, banyak menawarkan tempat wisata yang menakjubkan. Bahkan, terasa tak habis-habisnya kota ini menyajikan tempat wisata yang indah dan sejuk yang seketika bisa melepaskan kepenatan.
Jika kita hendak liburan dan menelusuri negeri para Raja Singasari ini, belum lengkap rasanya jika tidak menapakkan kaki di Gunung Banyak, sekaligus menginap di Omah Kayu (Rumah Pohon). Liburan dan menginap di hotel itu hal yang biasa. Tapi seperti apa rasanya jika kita menginap di hotel unik yang didirikan di atas pohon?
Wisata Rumah Pohon atau Omah Kayu ini, berada pada ketinggian 1.340 meter dari permukaan laut, tepatnya di lokasi Paralayang Kota Wisata Batu, yang letaknya sekira 25 kilometer dari Kota Malang. Bila menginap di rumah pohon tersebut, kita bisa melihat dengan jelas seluruh Kota Batu bagaikan hamparan permata yang memancarkan kilauannya.
Suasana di Rumah Pohon ini sangat sejuk dan alami, ditemani udara dingin yang cukup membuat kita menggigil. Belum lagi suara Jangkrik akan menghantarkan hayalan hingga tertidur lelap. Namun sayang jika kita harus terburu-buru tidur, karena panorama di bawah sana terasa begitu berat ditinggalkan mata.
Tak hanya itu, pagi harinya, terdengar suara kicauan merdu berbagai jenis burung. Mereka terbang bebas di antara pepohonan pinus dan akan membangunkan tidur kita. Saat bangun pagi, kita bisa bersantai-santai di teras Omah Kayu, atau sekadar duduk-duduk di kursi kayu yang sengaja dibuat menghadap tebing, sambil menikmati awan titip yang melintas di sela-sela pepohonan.
Selain kursi kayu, ada pula tempat perapian yang semakin mengesankan sebagai tempat peristirahatan yang tenang dan damai. Jika beruntung, dari atas rumah pohon kita bisa melihat orang-orang yang sedang melakukan paralayang. Pesona yang luar biasa ini, membuat hati enggan cepat beranjak dari surga Kota Batu Malang.
Rumah Pohon ini memiliki jumlah kamar yang masih terbatas hanya 6 unit saja. Kalau ingin menginap, jauh hari sebelumnya kita sudah harus memesan. Di dalamnya sudah disediakan satu kasur kecil, dua bantal, selimut dan peralatan makan.
Rumah-rumah pohon berada di batang pohon dengan ketinggian sekitar 10 meter dari akar. Anak tangga mendekati rumah kayu disusun rapi meski hanya terbuat dari tanah dan kayu.
Semua Omah Kayu itu menghadap ke bagian tenggara, sehingga pengunjung yang datang bisa menikmati pemandangan berupa suasana kota, landing paralayang, deretan villa Songgoriti hingga puncak Gunung Panderman. (*)
Peliput : Tim BoganiNews.com
Editor : Indah Elychia Samuel
Komentar