Wabup Bolsel Presentasikan Proses Penanggulangan Kemiskinan Daerah Pada Rakorev

BOGANINEWS, BOLSEL- Wakil Bupati (Wabup) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Deddy Abdul Hamid, Senin (15/7/2024) mempresentasikan program Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Bolsel.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

Hal ini disampaikan Wabup Bolsel dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah se selawesi Utara (Sulut) bersama Lintas Sektor Tahun 2024 di Hotel Luwansa Manado.

Melalui presentasi dengan tajuk BERKAH (BERantas Kemiskinan, tingkAtkan kesejaHteraan), Wabup memaparkan ringkasan program, data-data, permasalahan, target dan kiat-kiat penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan oleh Pemkab Bolsel sepanjang tahun 2023 dan 2024.

“Dalam hal penanggulangan kemiskinan, Pemkab Bolsel telah memberikan bantuan dan jaminan sosial kepada masyarakat miskin, pemberian beasiswa dan perlengkapan sekolah bagi siswa kurang mampu,”. Kata Wabup.

Dikatakannya, Pemkab Bolsel juga telah melakukan penyediaan fasilitas perumahan masyarakat miskin, pelatihan keterampilan dan fasilitasi usaha mikro menjadi usaha kecil, serta kemudahan penerbitan dokumen kependudukan sebagai legalitas sasaran program penanggulangan kemiskinan.

Selain itu, Wabup mengungkapkan Pemkab Bolsel telah mengalokasikan anggaran penanggulangan kemiskinan melalui APBD dan APBDes. Ada pula penganggaran melalui Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem yang berasal dari Alokasi Insentif Fiskal Kinerja serta Program Daerah Penghapusan Kemiskinan melalui DAK Tematik.

Wabup berharap ke depan, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dapat memperkuat koordinasi TNP2K dan TKPKD, membuat regulasi tentang indikator dan kriteria yang membedakan Kemiskinan Reguler dan Kemiskinan Ekstrem serta perlu adanya verifikasi dan validasi data P3KE dengan mempertimbangkan data mandiri daerah.

“Tidak kalah penting, perlu adanya dukungan anggaran pemerintah pusat dan provinsi terhadap program-program percepatan penurunan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem,”. Pintanya.

 

Reporter: Holan Botutihe

Komentar