BOGANINEWS, BOLSEL – Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) merupakan salah satu daerah di Sulawesi Utara (Sulut), yang masuk wilayah rawan bencana. Banjir dan tanah longsor yang sering terjadi di Bolsel, tidak lepas dari bencana siklus tahunan.
Beberapa bulan terakhir, Bolsel terus dihantam banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi cuaca yang tidak menentu ini, Pemkab Bolsel mengimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan. Bupati Bolsel Hi. Herson Mayulu SIP, melalui Kepala Bagian Humas dan Protokoler Ahmadi Modeong mengatakan, bencana yang terjadi saat ini tidak luput dari siklus tahunan.
“Biasanya setiap akhir tahun di bulan September hingga Desember, intensitas curah hujan di Bolsel cukup tinggi. Sehingga tidak heran jika beberapa kecamatan sering diterjang banjir,” terang Ahmadi. Pemkab Bolsel sendiri katanya, akan terus berupaya untuk membantu masyarakat yang terkena musibah. Dan setiap tahun daerah selalu ada persediaan stok bantuan untuk warga yang terkena bencana.
“Jadi kalau ada yang dibilang Pemda tidak ada bantuan kepada warga itu tidak benar. Bahkan, pak Wabup Iskandar Kamaru terus melakukan peninjauan kelokasi bencana dan mengkroscek desa-desa yang terkena bencana banjir,” terang Ahmadi. Dijelaskannya, untuk penyaluran bantuan Pemkab memiliki mekanisme. Tidak serta merta menyalurkan bantuan begitu saja. “Data-data melalui Sangadi (Kepala desa) itu yang menjadi acuan, untuk mengetahui berapa jumlah warga yang terkena banjir. Belum lagi kalau rumahnya Sangadi yang juga terendam banjir, pasti sedikit terlambat mengirimkan data ke daerah,” paparnya.
Ahmadi juga menambahkan, dalam kondisi cuaca seperti ini, pemerintah daerah mengingatkan kepada warga agar lebih berhati-hati dalam beraktifitas. “Pak Bupati dan Wakil Bupati berharap, agar masyarakat tetap waspada menghadapi cuaca seperti ini,” tambahnya. (Holan)
Komentar