BOGANINEWS, BOLMUT – Kisruh ditingkat Pengurus Besar Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow Utara (PB-KPMIBU) hingga kini masih terus berlanjut. Bahkan kondisi ini lebih diperparah dengan hadirnya Pemerintah Daerah (Pemda) pada saat pelantikan dua kepengurusan.
Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB-KPMIBU Mohammad Anshar Nusa mengatakan, ia sangat menyayangkan sikap Pemda Bolmut yang acuh tak acuh, terhadap dualisme kepemimpinan KPMIBU saat ini, dimana telah terjadi dua kepengurusan.
“KPMIBU lahir dari semangat pemekaran daerah ini, sehingga Pemda harus menjadi penengah kekisruhan di tubuh PB KPMIBU, bukan menambah kisruh bahkan melantik salah satu kubuh. Pemda dan KPMIBU diibaratkan orang tua dan anak. Disinilah peran Pemda dibutuhkan untuk mendamaikan kedua anaknya yang lagi berkisruh. PB-KPMIBU yang hari ini telah dilantik oleh Pemda adalah kongres tandingan yang notabene tidak lahir dari demokrasi di tubuh KPMIBU itu sendiri. Sangat lucu tiga tahun KPMIBU fakum dan tidak ada kepengurusan. Namun lahirnya Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan di Minahasa pada 3 Juli 2022 yang dihadiri oleh Cabang Manado, Cabang Minahasa, Cabang Limboto, Cabang Kota Gorontalo, Cabang Palu dan Cabang Jokjakarta. Pada kongres tersebut tidak melahirkan keputusan mufakat dan anehnya tiga cabang yakni Cabang Manado, Cabang Limboto dan Kota Gorontalo menarik diri dan mengukuhkan Wahyudi Wartabone sebagai Ketua PB-KPMIBU terpilih di Sekeretariat KPMIBU Manado,” papar Anshar
Lanjutnya, dengan kondisi itu Panitia KLB PB-KPMIBU melakukan skorsing sidang, serta melanjutkan KLB di Bolmut yang dilakuakn di SMK Negeri 1 Kadipang pada 9 Juli 2022 yang di hadiri 7 cabang yang bernaung di PB KPMIBU, serta dibuktikan dengan mandat dari masing masing cabang juga menandatangani daftar hadir sebagai peserta kongres di SMK Kaidipang.
“Pada Kongres tersebut dari 7 cabang yang hadir yakni Cabang Manado, Minahasa, Kota Kotamobagu, Limboto, Kota Gorontalo, Palu dan Jokjakarta hanya dua cabang yang tidak memberikan hak suara yaitu Cabang Manado dan Limboto. Maka proses terpilihnya Ketua PB KPMIBI atas nama Rifki Tegila sudah sesuai prosedur. Anehnya Pemda menghadiri dua pelantikan PB KPMIBU. Harusnya Pemda Bolmut mencarikan solusi untuk tidak menambah kisruh atau konflik di tingkat PB-KPMIBU,” tegas Anshar.
Terpisah, Kabag Protokol dan Komunikasi (Prokopin) Saerodji mengatakan, jika ada dualisme kepengurusan sebaiknya perlu tabayun dan islah pada dua kepengurusan, karena kedua pengurus juga sesama anak negeri sebagai generasi pembaharu.
“Wadah PB-KPMIBU sebagai wadah untuk menyatukan perbedaan pemikiran, serta konsep produktif yang turut memberikan kontribusi pada pembangun daerah. Saya tidak tau persoalan yang terjadi pada PB KPMIBU, namun sebaiknya jaga persatuan dan kesatuan antar sesama anak Negeri,” ucapnya. (WaOne)
Komentar