BOGANINEWS, BOLMUT – Guna meningkatkan pelayanan prima terhadap kesehatan masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), maka Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmut, menggelar pelatihan kepemimpinan adminitrator memilih pelayanan emergency/non emergency yang berbasis teknologi informasi dengan membangun satu aplikasi yakni Sistem Informasi Emergency yang di singkat Si-Gency.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Pelkes) Sopian Mokoginta, mengatakan, pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Hakekat pembangunan kesehatan adalah proses yang terus menerus dan progresif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan derajat kesehatan akan memberikan sumbangan nyata dalam meningkatkan daya saing yang sangat diperlukan dalam era globalisasi. Belum optimalnya pencapaian indikator derajat kesehatan masyarakat, dapat di lihat dari masih tingginya angka kematian ibu (Maternal) dan Bayi (Neonatal) baru lahir, karena angka kematian bayi di Bolmut mencapai target sesuai dengan perhitungan dari rasio angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup, dengan menggunakan perhitungan Infant Mortality Rate (IMR).
“Untuk wilayah Bolmut pada tahun 2020 terdapat kematian bayi 13 orang, sehingga target kinerja Dinas Kesehatan sudah capai target. Bolmut merupakan Daerah lokus stunting dengan persentasi angka stunting pada tahun 2016 sebesar 43,80 persen, kemudian turun di tahun 2017 menjadi 36,80 persen. Maka tren positif penurunan angka stunting juga terjadi di tahun 2018 turun menjadi 22,40 persen, dan selanjutnya data riset kesehatan dasar menyebutkan bahwa tahun 2019 prevalensi stunting berhasil turun hingga angka 15,20 persen. Untuk tahun 2020 prevalensi stunting di Bolmut telah berada pada angka 9,70 persen,” papar Sopian, Senin (27/6/2022).
Lanjutnya, belum optimalnya upaya pengendalian masalah penyakit menular dan tidak menular sebesar 34.9 % dan
belum optimalnya pemenuhan kebutuhan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan dari segi kualitas maupun kuantitas 0.62 % dari target 1 %, serta IP
belum optimalnya pelayanan kesehatan unit layanan puskesmas dan PSC 119 secara cepat, tepat, professional akuntaibel melalui system infromasi digitalisasi, sehingga diwujudkannya pelayanan emergency dan non emergency.
“Ini adalah layanan gratis, cepat, tepat, profesional dan akuntablel dengan mempercepat pelayanan informasi dan proses pengiriman dan penerimaan data informasi lebih cepat, tepat dan akurat. Hadirnya aplikasi Si-Gency ini bertujuan untuk menjawab semua permasalahan yang timbul terkait pengelolaan pelayanan kesehatan emergency/non emegency di unit layanan PSC 119 Dinkes Bolmut,” terang Sopyan.
Waone
Komentar