Yasti Teken Terkait KUR Bersama BSG, Kesejahteraan Petani Bolmong Bisa Meningkat

BOGANINEWS, BOLMONG – Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Yasti Soepredjo Mokoagow, 19 April 2022, melakukan penandatangan MoU bersama Bank SulutGo (BSG) terkait program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bohusami Bakobong klaster pertanian, padi dan jagung, bertempat di Kantor Pusat BSG Manado, selasa (19/4/2022).

Menurut Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, program Bohusami Bakobong akan membantu para petani untuk lebih merasakan kesejahteraan karena kurangnya permodalan serta pengetahuan.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

“Dengan adanya pembiaayaan KUR program Bohusami Bakobong dengan skema pembiayaan yang aman, murah dan cepat, dipastikan bisa lebih meningkatkan kesejahteraan bagi para petani,” kata Yasti.

Bupati Yasti mengatakan, bantuan dana KUR dari pihak Bank SulutGo tersebut bernilai Rp20 Milyar.

Hal ini kata Yasti sebagai bagian dari program percepatan pemulihan ekonomi rakyat terutama di Kabupaten Bolmong.

“Ini dilakukan, karena mayoritas penduduk masyarakat khususnya di pedesaan melakukan aktivitas pada sektor pertanian. Kami berharap ini mampu membantu masyarakat Kabupaten Bolmong dalam meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat,” terang Yasti

Olehnya, Yasti  juga mengajak semua masyarakat yang berprofesi sebagai petani untuk memanfaatkan bantuan KUR tersebut, untuk meningkatkan kualitas hidup dan pendapatan mereka.

“Ini bantuan dari pemerintah, tapi harus dikembalikan. Tujuannya tak lain berguna untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Yasti.

Yasti pun menegaskan kalau pertanian di Kabupaten Bolmong masih menjadi sektor unggulan.

Sehingga itu kata Yasti, potensi tersebut terus dimanfaatkan pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan kesejahteraan bagi para petani serta para pelaku UMKM.
Salah satunya dengan menggandeng Bank SulutGo dalam bidang Kredit Usaha Rakyat (KUR) lewat program “Bohusami Bakobong”.

“Program Bohusami Bakobong dinilai akan membantu para petani untuk lebih merasakan kesejahteraan karena kurangnya permodalan serta pengetahuan. Belum lagi diperhadapkan dengan adanya munculnya tengkulak yang membeli hasil panen dengan harga rendah,” jelas Yasti.

Ia mengaku dengan bunga yang hanya 6 persen saja pertahunnya, KUR Bohusami Bakobong ini diyakini akan sangat membantu para petani di Bolmong.

“Dengan bunga yang hanya 6 persen setahun, ini sangatlah ringan jika dibandingkan dengan meminjam di tempat lain,” tegas Yasti.

Selain itu, program Bohusami Bakobong tersebut, petani juga mendapatkan kepastian terkait penjualan hasil panennya dengan harga yang sesuai.

“Kita nanti akan atur harganya. Misalnya harga di pasaran Rp 5.600, maka kita akan atur harga yang didapat petani minimum Rp 5.500. Tapi kalau harga turun Rp 5.000, maka petani juga akan mendapatkan Rp 5.000, jadi petani tak akan rugi,” papar Yasti.

Sedangkan untuk risiko gagal panen, Yasti mengatakan akan dicover oleh asuransi Jasindo.

Ia pun mencontohkan jika didalam satu hektar ada gagal panen 50 persen, 50 persen plus bunganya itu dibayarkan oleh Jasindo kepada petani. Jadi tak ada resiko bagi petani.

“ektor pertanian Bolmong menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dengan demikian, program Bohusami Bakobong yang sudah diinisiasi Bank Sulutgo dan OJK Sulutgo Malut ini pasti akan sangat membantu petani untuk kemudian menggerakan roda perekonomian di Kabupaten Bolmong,” pungkas Yasti. (Advertorial)

Komentar