BOGANINEWS, BOLMONG – Buang sampah sembarangan bisa berakibat fatal. Selain merusak pemandangan dan menimbulkan bau menyengat, juga bisa menyebabkan banjir maupun menimbulkan penyakit dan lain sebagainya. Untuk itu, solusi mengatasi sampah apalagi di areal permukiman warga sangat perlu dilakukan.
Berangkat dari isu lingkungan tersebut, 7 desa di Kecamatan Passi Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama Dayanan, untuk mengatasi persoalan sampah.
Menurut Camat Kecamatan Passi Timur Danny Rorimpadey, pembentukan BUMDes Bersama 7 desa ini diawali dengan isu lingkungan yang memang awalnya masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga pada tahun 2018 mereka mencoba menginisiasi dengan mengundang 7 desa yakni Desa Poopo Induk, Poopo Barat, Poopeho Selatan, Desa Pangian Barat, Pangian Tengah, Pangian Induk dan Desa Manembo, untuk membentuk Badan Pengawas. Di tahun itu dengan musyawarah di desa, masyarakat memberikan keputusan bersama untuk menata dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) masing-masing desa Rp50 juta untuk 7 desa.
“Kemudian di tahun 2019 kita sudah mulai bergerak dengan memfasilitasi masyarakat untuk membuang sampah melalui Peraturan Desa (Perdes) bersama. BUMDes Bersama ini, kemudian setiap desa itu harus ada Perdes buang sampah. Kemudian dari pengurus BUMDes Bersama, setelah melihat kesiapan kondisi dari kesiapan desa menyiapkan penyertaan modal untuk menyediakan fasilitas bagi masyarakat ketika membuang sampah di bak sampah di depan rumah masing-masing yang nantinya di angkut dengan kendaraan Dump Truk lalu dibuang ke Tempat Pembuang Akhir (TPA) di Inuai,” jelas Danny usai memimpin evaluasi BUMDes Bersama yang dihadiri 7 Sangadi (Kepala Desa), dan Pendamping Desa Kecamatan Passi Timur, di kantor Kecamatan Passi Timur, Kamis (27/8).
Untuk menyukseskan program ini kata Donny, setiap 3 bulan dilakukan rapat evaluasi optimalisasi penguatan seperti yang dilakukan hari ini. “Karena namanya adalah program,.maka pasti ada dinamika, sehingga dilakukan penguatan kelembagaan di BUMDes Bersama ini,” katanya.
Lanjutnya, untuk mengangkut sampah warga di tujuh desa ini BUMDes Bersama menyediakan Dum Truk 1 unit.
“Kendaraan ini diadakan oleh BUMDes Bersama dari dana yang disertakan oleh 7 desa yakni masing-masing desa Rp50 juta. Nah total dana itu, dibelikan Dump Truk bekas tapi masih layak pakai untuk mengangkut sampah,” terangnya.
Dijelaskannya, untuk setiap Kepala Keluarga (KK) dibebankan biaya Rp5 ribu setiap bulan. “Pendapatan atau iuran yang dibayarkan ini untuk menggaji petugas sampah dan lainnya,” ucapnya.
Selain itu, sejak di launching tahun 2020 ini, Pemerintah Kabupaten Bolmong melalui Dinas Lingkungan Hidup juga sudah menyumbang satu unit kendaraan roda tiga untuk membantu mengangkat sampah yang ada di lorong-lorong yang tidak bisa dijangkau Dump Truk.
“Di Bolmong program ini baru di Passi Timur. Bahkan di Sulawesi Utara (Sulut) informasi baru kita,” ungkapnya.
Meski begitu, untuk menyukseskan program ini diharapkan semua desa terus melakukan sosialisasi, agar masyarakat lebih patuh terhadap cara membuang sampah dan menyetor iuran yang sudah di Perdeskan.
“Harapannya masyarakat juga dapat memilah sampah mana yang organik dan non organik, karena target tahun 2021, jika ada bantuan mesin pencacah sampah yang bisa didaur ulang, kita bisa manfaatkan dengan bernilai ekonomis untuk bisa dijual lagi dan income,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BUMDes Bersama Dayanan berharap, agar program yang disepakati bersama ini dapat terus disosialisasikan agar biaya operasional mulai dari menggaji petugas dan biaya operasional kendaraan berjalan dengan baik, karena dalam sebulan kendaraan pengangkut harus mengisi 7 sampai 8 kali bahan bakar. Belum lagi membayar petugas karena dalam seminggu 5 kali petugas mengangkut.
“Di akhir tahun juga, saat tutup buku di bulan Desember ada PAD sekian persen yang akan dibagikan ketujuh desa itu sesuai Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (ADRT),” katanya.
Di tempat terpisah, Sangadi (Kepala Desa) Pangian Induk Grace Wauran mengatakan, pihaknya menyambut baik adanya program ini, karena masalah sampah bisa teratasi dengan adanya BUMDes Bersama ini, sehingga masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan.
“Sekarang ini masyarakat juga sudah mengerti persoalan sampah bukan sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Jadi responnya positif atas program pemerintah 7 desa ini. Dengan begitu, tidak ada lagi yang buang sampah sembarangan baik di sungai dan tempat lainnya,” terangnya.
Sementara itu, pendamping Desa Passi Timur Shandry Anugerah Hasanuddin, menambahkan, pembentukan BUMDes Bersama ini juga berangkat dari setiap musyawarah di setiap desa di Passi Timur yang selalu ada isu-isu sentral berkenaan dengan sampah.
“Nah sampah ini kemudian menjadi problem laten karena menyebabkan konflik horizontal, bukan hanya sesama warga di satu desa, akan tetapi di lintas desa karena seringnya pembuangan sampah sembarangan mulai di selokan, tanah kosong dan lainnya, sehingga banyak masyarakat yang komplain. Berangkat dari Musyawarah Desa (Musdes) ini, kemudian kami dari pendamping dan tim dari kecamatan melakukan fasilitasi kepada 7 sangadi di Passi Timur untuk mencari solusi persoalan sampah. Lewat dialog tersebut tercetuslah ide BUMDes Bersama yang melibatkan 7 desa supaya persoalan sampah selesai dari hulu ke hilir yakni dari Manembo sampai ke Pangian Barat,” tandasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong Abdul Latif menyampaikan, apresiasinya dengan hadirnya BUMDes Bersama Tersebut. Bahkan katanya pihaknya melalui kecamatan juga membantu roda tiga untuk membantu pengangkutan sampah.
“Itu sangat bagus, jadi kita sangat apresiasi. Bahkan, kita menjadi binaan yang setiap saat kita memberikan edukasi kepada mereka,” kata Abdul
Namun, Abdul memberikan saran agar nantinya ada bank sampah. “Jadi nanti lewat kecamatan melalui usulan-usulan Musrenbang, agar nantinya disana ada bank sampah untuk mengelola sampah yang bisa bernilai ekonomi, seperti sampah-sampah botol plastik bisa dimanfaatkan lagi agar bernilai ekonomis,” ucapnya.
Selain itu katanya, dengan hadirnya BUMDes Bersama ini, otomatis membantu tugas-tugas DLH. “Apalagi sekarang sampah-sampah di sana sudah di koordinir dan dibuang langsung di TPA Inuai,” katanya. (ino)
Komentar