BOGANINEWS, BOLMONG – Salah satu kearifan lokal masyarakat Bolaang Mongondow (Bolmong) yakni penyampaian informasi melalui alat tradisional Tatengkoran atau dalam bahasa daerah Bolmong dikenal dengan sebutan Kukulan, hingga saat ini masih dilestarikan di Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolmong.
Menurut Sangadi Desa Muntoi, Yuliana Kartika T. Tunggali, alat ini biasanya digunakan saat ada duka atau orang meninggal di desanya. “Jadi biasa saat ada orang meninggal mereka datang melapor sekaligus orang tua kampung mengetuk alat tersebut, sebagai tanda ada duka atau orang meninggal,” ungkap Sangadi kepada media ini, Senin (22/6/2020).
Alat ini kata Sangadi, berada di depan rumahnya. “Alat ini dibuat pada tanggal 21 Juni 2008. Jadi sudah cukup lama kita lestarikan,” ucapnya. Sangadi juga mengaku sangat mendukung pelestarian salah satu peninggalan budaya Bolaang Mongondow ini. “Saya sangat mendukung penggunaan alat peninggalan sekaligus warisan lokal di Desa Muntoi, agar bisa terus dilestarikan ke generasi-generasi selanjutnya,” katanya.
Sementara itu, Camat Passi Barat, Maarif Mokodompit, menyampaikan apresiasinya terkait pelestarian salah satu warisan lokal masyarakat Bolaang Mongondow yang hingga saat ini masih terjaga di desa tersebut.
“Saya mengapresiasi pelestarian salah satu keraifan lokal yang masih terus dijaga di Desa Muntoi. Sebab, ditengah kemajuan teknologi saat ini, kita juga harus tetap menjaga dan melestarikan budaya atau identitas daerah,” jelas Maarif. (ino)
Komentar