BOGANINEWS, BOLSEL – Meski kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID) untuk 2017 di pangkas lebih dari 50 persen, tapi Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Bolmong Selatan (Bolsel), tetap akan memaksimalkan penggunaan anggaran tersebut.
Bahkan tahun depan hampir semua anggaran yang ada di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dipangkas akibat penghematan anggaran. Meski demikian, tidak mengganggu program religius yang merupakan visi misi Bupati Hi Herson Mayulu SIP dan Wakil Bupati Iskandar Kamaru SPt. Buktinya, dengan keterbatasan anggaran, program religius termasuk diantaranya insentif bagi para pemuka agama ada kenaikan. Seperti diakui Sekretaris Daerah (Sekda) Bolsel, Hi Indra Damopolii, untuk tahun depan banyak program yang sudah masuk dalam skala prioritas itu ditunda dan akan dimasukan lagi pada rencana kegiatan anggaran (RKA) berikutnya. Namun, tidak mengabaikan yang namanya program prioritas yakni religius.
“Lihat saja insentif para pemuka agama termasuk insentif para Imam, pegawai syari’i, pendeta dan gembaka ada kenaikan. Begitu juga gedung Islamic Centre, tetap akan dibangun dan perencanaanya saat ini sedang dimatangkan,” kata Sekda.
Lanjutnya, insentif bagi para pemuka agama sebelumnya setiap bulan mendapat Rp 350 ribu. Tapi untuk 2017 mendatang naik menjadi Rp 500 ribu. “Ini bagian dari visi-misi daerah kita yang religius. Harapannya dengan adanya kenaikan insentif ini, juga harus diimbangi dengan kinerja yang maksimal. Bukan dilihat dari besar-kecilnya insentif yang diberikan, tapi peran para pemuka agama yang merupakan pemimpin umat di wilayahnya itu sangat penting,” pinta Sekda. (Ali)
Komentar