Penyerahan BST yang dilakukan secara simbolis tersebut dilaksanakan di Kantor Kecamatan Lolak, yang dihadiri Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling, Asisten I Setda Bolmong Deker Rompas, Asisten II Zainudin Paputungan, Kepala Dinas Sosial Bolmong Haris Bambela, para Camat, serta perwakilan penerima BST.
Dalam sambutannya, Yasti menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan launching penyerahan BST oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos) RI serta masyarakat Kabupaten Bolmong.
“Saya memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini,” ucap Yasti.
Dikatakannya, penyaluran BST ini akan diterima oleh 10 ribu KK, yang setiap KK akan menerima sebesar Rp. 600 ribu rupiah. “Penyaluran ini bekerja sama deng PT Pos,” terangnya.
“Hal ini dikarenakan dampak pandemi yang mengharuskan masyarakat tidak bekerja, sehingga pemerintah memberikan bantuan untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari,” katanya.
Menurutnya, diluar 163 Miliar tersebut, ada juga bantuan dari Pemkab Bolmong yakni kurang lebih Rp 90 Miliar yang dialokasikan untuk penerima bantuan sosial untuk 8240 KK.
“Nanti pekan depan akan diberikan kepada masyarakat. Yang diterima hari ini adalah untuk BST bulan April. Nanti untuk bulan Mei diberikan diawal Juni. Memang agak terlambat karena verifikasi data yang cukup banyak karena salah satu penerima bantuan terbanyak di Sulut adalah Bolmong,” terangnya.
Yasti juga mengatakan, imbas dari pemotongan anggaran tersebut adalah terhambatnya pembangunan infrastruktur di Bolmong, namun Srikandi Bolmong ini tidak mempermasalahkan hal tersebut. “Tidak apa-apa infrastruktur terlambat, yang terpenting masyarakat Bolmong tidak kelaparan,” kata Yasti.
Ia pun menegaskan BST sebesar Rp 600 ribu tidak boleh ada potongan apapun, sembari meminta masyarakat melaporkan jika ada potongan.”Saya minta kepada masyarakat untuk laporkan kepada saya jika ada potongan,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bolmong Haris Bambela mengatakan, total anggaran BST dari Kemensos sebesar Rp 6 Miliar untuk 10 Ribu KK. Ada pun kata Bambela, bantuan sosial untuk 8240 KK berupa sembako. “Jadi yang menerima BST ini sudah tidak menerima lagi bantuan sembako, begitu pun yang menerima BLT dana desa maupun PKH serta BPNT yang memiliki 11 ribu penerima. Jadi ini penerima sudah memiliki porsi bantuan masing-masing, tidak boleh double,” jelas Bambela. (Advetorial)
Komentar