BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kotamobagu, Rabu (4/12) mengggelar Focus Group Discusion (FGD) akhir, untuk Analisa Dampak Lalu Lintas (Andalalin) di Masjid Agung Baitul Makmur (MABM) Kotamobagu
Kegiatan yang digelar di Hotel Sapadia Kotamobagu ini, dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kotamobagu, Ir. Sande Dodo, MT, dan dihadiri para peserta yang terdiri dari Satlantas Polres Kotamobagu, serta sejumlah instansi terkait.
Sande Dodo mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk menganalisa dampak lalulintas setelah Masjid Agung Baitul Makmur (MABM) diresmikan. “Melalui forum ini kami membahas sekaligus menganalisa sejauh mana dampak kemacetan lalulintas yang terjadi setelah MABM diresmikan dan difungsikan,” jelas Sande.
Lanjut Sande, ada sejumlah solusi yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan kemacetan, apalagi jika ada kegiatan-kegiatan besar keagamaan di MABM, seperti Shalat Idul Fitri dan perayaan-peraayaan lainnya. “Solusinya kita menyediakan tempat-tempat blok parkir, kemudin ada Satuan Ruang Parkir (SRP). Itu kan diperkirakan 5000 jamaah untuk 4 orang 1 ruang parkir, tadi yang didapatkan itu sekitar 700-an ruang parkir, ternyata berkembang dalam diskusi 5000 itu hanya di dalam masjid, padahal yang digunakan shalat itu sampai di jalan Ahmad Yani,” kata Sande.
Sehingga itu kata dia, blok parkirnya ada ketambahan, diusulkan di jalan bumbungon, kantor wali kota serta kantor-kantor yang ada di sekitar. “Intinya, dalam pembahasan tadi, kita berupaya mencegah dampak lalulintas saat pelaksanaan acara besar keagamaan di MABM pasca diresmikan, dan itu yang telah dianalisa oleh para tenaga ahli dalam forum ini,” terang Sande. (ino)
Komentar