BOGANINEWS, BOLTIM – Demi meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Puskesmas Kotabunan akan berinovasi dengan mengandalkan program Desa Siaga menuju Re-Akreditasi Puskesmas.
Dengan program ini, Puskesmas Kotabunan akan mengadakan Ambulance Desa (Ambulandes), di wilayah kerja Puskesmas Kotabunan yang melibatkan lintas sektor. Hal ini dikatakan Kepala Puskesmas (Kapus) Kotabunan, Marzuki Abdul, Rabu (24/7/2019).
“Kami mendukung apa yang dicanangkan oleh pak Bupati untuk pengadaan Ambulance di setiap desa. Ini sesuai dengan komitmen bersama, Puskesmas Kotabunan dan seluruh desa di wilayah kerjanya sudah sepakat adanya Desa Siaga. Selain itu, perlu juga dilengkapi dengan fasilitas mobil ambulance di setiap desa, agar pelayanan kesehatan cepat dan lebih mudah dalam penaganan pasiennya sampai di pelosok-pelosok desa,” jelas Marzuki.
Ia juga menjelaskan, Desa Siaga itu adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan, serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, gawat darurat dan kesehatan secara mandiri.
“Tujuan dibentuknya Desa Siaga untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa, tentang pentingnya kesehatan, peningkatan kewaspadaan dan kesiap siagaan masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan peningkatan kesehatan lingkungan di desa, serta meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan,” terangnya.
Senada dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boltim Eko Marsidi, bahwa Desa siaga adalah program Departemen Kesehatan (Depkes) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2010. Menurut Eko, program tersebut sudah jalan di Puskesmas dibuktikan dengan adanya kader Desa Siaga.
“Tahun 2012 waktu saya sekertaris dinas kesehatan, sudah dilakukan pelatihan kader desa siaga yang berfungsi untuk membantu tenaga kesehatan di desa, serta berperan aktif sebagai motor penggerak kesehatan di desa bersama dengan masyarakat membangun desa dari sisi kesehatan,” terangnya.
Selanjutnya kata Eko, bagaimana meningkatkan lagi peran dan fungsi pelayanan kesehatan berbasis masyarakat dengan mengutamakan preventive dan promotif.
“Salah satu promotornya adalah kader desa siaga yang ditopang sepenuhnya oleh petugas kesehatan di desa dan petugas Puskesmas,” paparnya. (Agung)
Komentar