BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Mendengar jenis tanaman buah Matoa di wilayah Kota Kotamobagu, tentu tak asing lagi di telinga. Buah dengan bentuk bulat lonjong dengan kulit warna merah kehitaman ini, bisa dijumpai di hampir semua halaman rumah warga di Kotamobagu.
Buah yang memiliki ukuran seperti Pinang ini, sering disebut-sebut memiliki cita rasa manis campuran antara buah rambutan, durian, dan kelengkeng.
Buah Matoa ini sendiripun, disaat lagi musimnya, biasanya sering dijadikan oleh-oleh bahkan sampai diperdagangkan hingga di luar daerah Kota Kotamobagu. Hal ini diungkapkan Shinta, salah satu warga Kelurahan Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, yang sudah hampir enam tahun ikut suaminya tinggal di Provinsi Gorontalo.
Dikatakannya, disaat lagi musim Matoa di Kotamobagu, biasanya ia selalu balik ke rumah orang tuanya untuk mengambil buah ini dan di jual di Gorontalo.
“Kalau di Gorontalo biasanya saya jual Rp 30 Ribu sampai 50 Ribu per kilo. Kalau ada 50 kilo dalam sekali panen, hitung saja sendiri berapa keuntungannya,” kata Shinta.
Di sisi lain, Agus Tola warga kelahiran Kotamobagu yang sudah puluhan tahun tinggal di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengatakan, buah Matoa ini banyak disenangi di daerah Palu, hanya saja buah ini kalau di tanam di sini, kalaupun tumbuh biasanya tidak berbuah. Tapi tumbuh saja jarang yang jadi.
“Nah, biasa kalau lagi musimnya di Kotamobagu, Saya minta keluarga di sana untuk dikirimkan ke Palu sebagai oleh-oleh untuk dimakan dan dibagikan ke kerabat di sini, karena banyak suka buah ini,” kata Agus. (Ino)
Komentar