BOGANINEWS, BOLTIM – Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Motongkad, Kabupaten Bolaang mongondow Timur (Boltim), Rabu (19/6/2019) menggelar pertemuan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), sekaligus dirangkaikan dengan Halal Bi Halal pasca lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Dengan Halal Bi Halal kita Satukan Langkah dan Pererat Ukhuah Islamiah Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas”. Kepala Dinas Kesehatan Boltim, Eko Marsidi mengatakan, kegiatan ini adalah agenda rutin pertemuan IBI khusus Kabupaten Boltim. Makanya diharapkan para Bidan yang berada di Boltim, agar lebih meningkatkan lagi pelayanan kepada ibu-ibu hamil, bayi dan semua masyarakat.
“Ikatan Bidan Indonesia merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan khusus ibu hamil, bayi, balita sampai ke pelosok pelosok Desa. Maka kondisi ini diharapkan kalian sebagai petugas medis, agar lebih ditingkatkan lagi pelayanan kepada masyarakat,” pinta Kadis Rabu.
Senada yang dikatakan Kepala Puskesmas (Kapus) Motongkad Helmi Lasama, bahwa kegiatan ini adalah agenda rutim pertemuan IBI, sekaligus silaturahmi antar sesama petugas medis di Boltim.
“Tujuan pertemuan IBI membahas tentang agenda dan program IBI, sekaligus silaturahmi untuk satukan langkah menuju pelayanan kesehatan yang berkualitas. Makanya untuk para bidan, harus lebih meningkatkan pelayananya. Apa terlebih bidan yang berada di desa, bagaimana pelayanan penanganan terhadap ibu hamil, bayi dan balita,” terang Kapus.
Sementara itu, Ketua IBI Kabupaten Boltim Maria Pujiati, saat memberikan materi menegaskan agar para Bidan harus ada Surat Tanda Registrasi (STR).
“STR merupakan bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi. Tenaga kesehatan yang telah memiliki STR dapat melakukan aktivitas pelayanan kesehatan. STR dapat diperoleh jika setiap tenaga kesehatan telah memiliki ijazah dan sertifikat uji kompetensi yang diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus ujian program pendidikan dan uji kompetensi. Ijazah diterbitkan oleh perguruan tinggi peserta didik dan sertifikat uji kompetensi yang diterbitkan oleh DIKTI,” paparnya.
Dijelaskannya lagi, STR bagi dokter, bidan, perawat dan tenaga medis ini sangat penting. “Tenaga medis harus memiliki STR. Ini adalah jaminan anda sudah bisa melakukan pelayanan. Jadi perlu di perhatikan, para bidan dan perawat harus ada STR baik PNS maupun yang tenaga Honorer. Jangan sampai ada kebijakan tidak ada STR tapi bisa melayani,” tegasnya.
Diketahui, kegiatan tersebut turut di hadiri Kepala Puskesmas, beserta seluruh bidan di Boltim. (Agung)
Komentar