Ini Nasehat Bupati Sehan Saat Pimpin Upacara Peringatan Hari Kartini ke-140

BOGANINEWS, BOLTIM – Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang ke-140, Kamis (25/04/2019) Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melaksanakan upacara yang dipimpin langsung oleh Bupati Sehan Landjar, bertempat di halaman kantor Bupati Boltim.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

Selain Hari Kartini, juga dirangkaikan dengan Hari Otonom Daerah (Otda) dan sekaligus apel Korpri di lingkup Pemerintah Kabupaten Boltim. Sebelumnya ada pembacaan sejarah singkat tokoh Raden Ajeng Kartini, dan dilanjutkan dengan sambutan Bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati mengapresiasi seluruh perempuan yang selalu aktif dalam setiap kegiatan. “Pada tanggal 21 April kemarin merupakan kelahiran Pahlawan Nasional ‘Ibu Kartini’ yaitu pejuang emansipasi yang kita peringati sebagai Hari Kartini.
Peringatan hari Kartini, sebagai bentuk untuk mengenang, menginggat sebagai tokoh perempuan dan pahlawan yang menginspirasi kita semua dengan tulisan- tulisan buku beliau, yang mendorong kita semua dalam perjuangan dan perubahan,” tutur Bupati.

Sehan juga menegaskan peringatan hari Kartini jangan hanya dijadikan sebagai kagiatan seremonial saja atau simbol.

“Peringatan Hari Kartini tentunya lebih tepat bila dilakukan bukan hanya secara seremonial saja, tetapi selayaknya untuk direfleksikan dalam kegiatan aktual yang selaras dengan cita-cita perjuangan Raden Ajeng Kartini yaitu mencerdaskan bangsa, sejahtera dan berguna bagi sesama,” jelas Bupati.

Lanjutnya, janganlah hanya pada saat-saat peringatan ini saja kita menampilkan hasil karya dan cipta kaum wanita. “Perempuan harusnya lebih dari itu. Mudah-mudahan setiap hari dan setiap masa, perempuan Indonesia tetap berjuang dan tetap bercitra sebagai bagian dari bangsa yang harum namanya. Sebagai anak bangsa semestinya mengetahui dan paham akan makna perjuangan Ibu Kartini,” katanya.

Dijelaskannya, dalam kesamaan derajat (Jender), perempuan dan laki-laki jangan sampai kebablasan sesuai kodrat masing-masing.

“Pria dan wanita mempunyai peranan yang berbeda. Sebagai seorang wanita tentu tidak bisa meninggalkan kodratnya sebagai seorang perempuan. Perempuan yang sudah menikah dan memilih berkarir tetaplah sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya. Dialah garda pertama atas pendidikan anak-anaknya,” terang Bupati.

Labih lanjut kata Bupati, kepeloporan Raden Ajeng Kartini wajib ditiru dan diamalkan. “Semangat untuk keluar dari ketertindasan, memperjuangkan sesamanya, maju dan berkembang, serta semangat pantang menyerah pada keadaan. Semangat itu juga memperlihatkan betapa hak asasi manusia Indonesia ini sangat diperhatikan, terlebih hak wanita dalam menempatkan diri ikut serta membangun nusa dan bangsa,” ucapnya.

Bupati juga berpesan, sebagai komponen bangsa semestinya bangga karena di negeri ini telah banyak sosok perempuan berprestasi seperti menjadi Presiden, Menteri, Bupati, Camat, Kepala Desa, Pimpinan Perusahaan, Kepala Dinas dan sebagainnya.

“Tidaklah berlebihan kiranya jika wanita sekarang ini sudah mampu berbicara sejajar dengan kaum laki-laki. Bahkan di Kabupaten Boltim ini telah banyak wanita yang memiliki kedudukan tinggi. Ini menunjukan bahwa bangsa kita khususnya kaum wanita benar-benar telah menyadari akan peran dan kemampuannya dalam ikut membangun dan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat,” paparnya.

Ia berharap, semoga kaum perempuan Indonesia tetap tangguh dan mampu menjaga kehormatan. “Perempuan kuat dalam menjaga nama besar bangsa NKRI, masyarakat dan jangan lupa tetap tangguh dalam menjaga nama baik keluarga,” harapnya. (Advetorial)

Komentar