Diduga Perusakan Tanaman di Perkebunan Mongsi Melibatkan Oknum Sangadi Mopait dan Perusahaan Emas PT BDL

BOGANINEWS, BOLMONG – Warga Kelurahan Kotobangon Kecamatan Kotamobagu Timur, terus mempersoalkan perusakan tanaman dilahan milik mereka di perkebunan Monsi Desa Mopait Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolmong, yang diduga dilakukan oleh oknum Sangadi (kepala desa) Mopait Suryadi Datundugon.

Dimana perusakan tanaman dilakukan menggunakan alat berat (Excavator), milik dari Perusahaan tambang PT Bulawan Daya Lestari (BDL).

Peristiwa itu terjadi di akhir tahun 2023, pada saat program Pemerintah Desa Mopait peningkatan jalan perkebunan Monsi dilakukan. Tapi aneh tanpa menkonfirmasi kepada pemilik lahan tanaman milik warga yang dianggap menghalangi pekerjaan, langsung di eksekusi menggunakan alat excavator.

Atas kejadian itu, sejumlah pemilik lahan warga Kelurahan Kotobangon, melayangkan protes kepada Sangadi Mopait Suryadi Datundugon.

“Saat dilakukan pertemuan bersama Sangadi Mopait beberapa waktu lalu, kami konfirmasi apakah benar tanaman kami sengaja dirusak? dan Sangadi pun dengan santai menjawab bahwa dia telah memerintahkan pengerjaan peningkatan jalan perkebunan di Mongsi, dan tanaman Bambu yang menghalangi jalan, agar dikeluarkan,” ucap Pemilik lahan Subianto M, meniru perkataan Sangadi.

Tidak terima tanamannya dirusak, Subianto pun meminta pertanggung jawaban ganti rugi kepada Sangadi, karena dianggap semena-mena menyerobot tidak berkoordinasi degan pemilik lahan, dan langsung melakukan perusakan tanaman produksi tersebut.

“Saya minta ganti rugi, tanaman bambu itu milik kami, yang manfaatnya banyak. Apalagi sekarang sedang musim panen cengkih, bambu itu sangat berguna untuk dibuatkan tangga dan gubuk (sabua). Parahnya lagi bambu yang dirusak alat berat tersebut roboh mengenai tanam cengkih sehingga jadi rusak. Kenapa Sangadi tidak koordinasi minta ijin kepada kami pemilik lahan, hingga merusak tanaman kami,” jelas Subianto.

Sayangnya, keluhan pemilik lahan tersebut, tidak didengar oleh Sangadi Mopait.

“Saya hanya perintahkan pekerja alat berat untuk perbaikan dan pengerasan jalan, nah soal tanaman yang rusak itu tidak ada ganti rugi, karena setahu saya pohon bambu menghalangi jalan dan sebelumnya semua masyarakat Kotobangon pemilik lahan di situ, sudah sepakat dan kerja bakti untuk perbaikan jalan Mongsi,” kata Subianto menerangkan perkataan Sangadi saat pertemuan pekan lalu.

Subianto pun membantah bahwa tidak ada pemberitahuan Sangadi Mopait pada masyarakat Kotobangon.

“Selama ini tidak ada pemberitahuan kepada kami pemilik lahan perkebunan di Mongsi. Harusnya Sangadi jika tidak tahu siapa pemilik lahan di Monsi, ia menyurat ke pemerintah Kotobangon untuk meminta hadirkan semua pemilik lahan yang ada di Monsi. Sedangkan tanah yang di buat jalan itu juga milik kami, yang telah dihibahkan oleh bapak kami waktu itu untuk pembuatan jalan. Selama ini tidak ada perusakan tanaman, nanti ada perusahaan masuk kemudian ada tanaman yang rusak. Kami pernah memberikan sumbangan pembuatan jalan, hingga kerja bakti tahun 2010 dan tahun selanjutnya. Kenapa baru sekarang ada perbaikan hingga perusakan yang tidak ada pemberitahuan dan kesepakatan degan kami,” tegas Sub.

Pemilik lahan menilai ada permainan kerja sama antara Sangadi dan Pihak perusahaan.

“Jangan sampai jalan itu dibuat lebar, yang harusnya jalan perkebunan hanya 4 meter tapi ini sudah melebihi sampai merusak tanaman kami. Kami menilai jangan hanya untuk memuluskan akses aktivitas perusahaan PT BDL yang ingin mengunakan fasilitas jalan perkebunan rakyat, dan kami yang dirugikan jadi korban lahan dan tanaman yang dirusak. Karena kata pak Sangadi nanti perusahaan sudah beroperasi dan ada hasilnya baru akan ada ganti rugi,” ujarnya.

Sesuai informasi yang didapat media ini, ternyata bukan hanya Subianto yang tanamannya di rusak, tapi ada beberapa warga Kotobangon juga warga Mopait yang punya lahan perkebunan di Mongsi, tanah dan tanamanya juga di rusak.

“Saya selama ini tidak pernah di panggil atau menandatangani kesepakatan degan pak Sangadi Mopait untuk pembuatan jalan itu. Tanaman saya juga rusak saat saya kesana (Mongsi), tanah saya di gusur, keruk pake alat berat, tanaman saya yang rusak itu pohon durian roboh, dan pohonnya sudah di potong-potong oleh mereka, yang saya juga heran siapa yang melakukan itu. Coba saja kebalikannya tanaman mereka yang saya rusak apa tidak marah ? apa tidak dirugikan?,” aku Abul abas.

Pengakuan yang sama pula di alami Mat warga Kotobangon, pemilik perkebunan di Mongsi. Yang dimana tanaman nya juga dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Pohon bambu jenis tarakik saya juga rusak itu saya lihat pake alat berat dirobohkan. Tidak tahu siapa pelakunya. Saya harus menuntut pada siapa,? tanaman saya dirusak. Selama ini kami tidak ada pemberitahuan terkait pekerjaan itu, nanti saya akan laporkan atas perusakan lahan dan tanaman kami di Mongsi. Kami dapat informasi itu dikerjakan oleh perusahaan PT BDL” singkat Mat.

Sementara itu, saat wartawan ini mengkonfirmasi ke pihak desa, Sangadi tidak ada tanggapan.

“Kami media sudah melakukan upaya konfirmasi, lewat telpon seluler, namun tidak ada tanggapan oleh pihak Sangadi, kami juga sudah mengunjungi Sangadi di kantornya tapi tidak ketemu. Selaku media kami juga menurunkan tim melakukan investigasi ke TKP, mengecek ke lokasi perkebunan Mongsi apa benar ada perusakan lahan dan tanaman, dan ada pekerjaan jalan di wilayah itu ,” ujar Pimpinan Redaksi BOGANINEWS.

Selanjutnya kata Pimpinan Media BOGANINEWS, untuk perimbangan informasi media ini melakukan upaya pengembangan konfirmasi ke pihak Perusahaan Tambang PT BDL melalui via telpon seluler.

“Alhasil dari semua informasi yang kami dapatkan, ternyata benar ada perusakan tanaman di wilayah perkebunan Mongsi dan ada korban tanamannya rusak.

Menanggapi itu, pihak PT BDL saat dikonfirmasi membenarkan adanya permintaan dari Sangadi Mopait untuk meminjam alat berat Excavator milik PT BDL untuk pekerjaan peningkatan jalan perkebunan Mongsi.

“Iya benar Sangadi meminta ke kami peminjaman alat berat untuk pekerjaan peningkatan jalan perkebunan Mongsi, tapi operator pekerja kami yang mengerjakan itu atas perintah bapak Sangadi Mopait. Jadi keluhan masyarakat pemilik lahan yang katanya tanaman nya di rusak, nanti tanyakan ke pemerintah desa Mopait, dan seharusnya ini dibicarakan baik-baik diselesaikan apa yang menjadi miskomunikasi antara pemilik lahan dan pemerintah desa,” ucap pihak PT BDL, Ronal Saweho saat diwawancarai media ini lewat telpon seluler Kamis (18/1/2024).

Selanjutnya pemilik lahan perkebunan Mongsi sampai saat ini mencari tahu informasi,.jangan sampai ada permainan kerja sama antara Sangadi Mopait dan Perusahaan Tambang PT BDL.

“Kami sudah melaporkan urusan ini ke pihak aparat penegak hukum (APH). dan dari kepolisian akan menelusuri apa pekerjaan peningkatan jalan itu mengunakan dana desa atau swadaya masyarakat, dan juga ada kerja sama perusahaan PT BDL, kerena mengunakan fasilitas alat berat PT BDL,” pungkasnya.

Reporter Agung Mokodompit

Komentar