Peringati Hari Pahlawan Ke-77 Tahun, Bupati Boltim Ajak Masyarakat Lakukan Aksi Nyata Melanjutkan Perjuangan Pahlawan

BOGANINEWS, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Botim), mengelar Upacara Hari Pahlawan Ke-77 Tahun, berempat di Lapangan Kantor Bupati Boltim, pada Kamis (10/11/2022).

Upacara dipimpin langsung Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul Mamonto S.Sos M.Si dan didampingi Sekretaris Daerah Boltim Sonny Warokah, Asisten I Rahman Hulalata, Asisten III Rusmin Mokoagow, serta Pimpinan OPD dan para ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boltim, TNI-POLRI, Satpol PP, tokoh agama/masyarakat, OKP, Sangadi dan perangkat desa, hingga pelajar SMP, Dengan mengangkat tema “Pahlawanku Teladanku”.

Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto (SSM) dalam sambutannya mengajak seluruh warga agar menghargai dan menghormati jasa para pahlawan.

“Mari kita menghargai, menghormati mereka (Pahlawan) yang telah gugur di medan perang, yang telah mengorbankan nyawa dan harta untuk kemerdekaan negeri tercinta ini,” pinta Bupati.

Sachrul juga mengatakan pekerjaan para pahlawan telah usai, namun mereka (Pahlawan) meninggalkan PR besar untuk kita. “Berjuang untuk kemerdekaan kesehatan, kemerdekaan sosial, dan kemerdekaan pendidikan, dan banyak lagi yang harus kita lanjutkan sampai saat ini,” ujarnya.

Bupati juga menyampaikan bahwa the real hero adalah mereka (Pahlawan) yang benar-benar mengabdikan diri kepada Nusa Bangsa, termasuk kepada daerah ini.

“Salah satu upaya menghargai pahlawan adalah dengan mengingat para penghianat. Dengan begitu, kita sangat menghargai pahlawan. Penghianat itu tidak ingin Indonesia merdeka, jangan sampai itu terjadi saat ini. Dimana mereka (Penghianat) yang memecah belah kita, karena tidak ingin Indonesia maju atau bahkan daerah itu berkembang,” jelasnya.

Lanjut Sachrul, mereka (Penghianat) yang memecah belah persatuan kita, karena kepentingan – kepentingan pribadi dan ambisinya.

“Mereka itulah yang disebut penghianat bangsa saat ini. Yang harus kita lawan. Agar tidak menjadi duri dalam daging bangsa Indonesia, ataupun daerah tanah kita tercinta,” tegasnya.

Bupati Juga menegaskan hari ini bukan hanya kita menghormati jasa pahlawan. Tapi kita harus menjaga nilai-nilai Pahlawan yang di turunkan kepada kita. “Dengan kebesaran jiwa, semangat yang kuat, tekad yang kuat, dan bekerja tanpa pamrih,” tegasnya.

Selain itu, Bupati sempat terbersit soal pesan para pahlawan yang dibacakan siswa siswi SMP, mulai dari Muhammad Yamin.

Dari pesan tersebut memilik makna bahwa cita-cita perjuangan kemerdekaan bangsa ini tidak hanya tumbuh begitu saja, tapi direbut dengan susah payah. Begitu juga perjuangan bapak ibu, untuk merebut sebuah jabatan bukan mudah. Setelah kita dapatkan, harus kita berikan yang terbaik kepada bangsa ini, kepada negari, dan daerah ini,” ucap Sachrul.

Tak hanya itu, ada juga semboyan seorang bapak pendidikan, Ki Hadjar Dewantara, bahwa menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan, kemudian seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat, serta seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

“Jangan di depan (Seorang Pemimpin) sebagai tauladan justru memecah belah, menghancurkan. Banyak pesan-pesan pahlawan yang bisa kita implementasi dalam keseharian,” pungkasnya.

Bupati SSM menambahkan, bahwa semua yang hadir dalam upacara peringatan hari Pahlawan adalah pahlawan saat ini, yang akan meneruskan cita-cita dan perjuangan para pahlawan terdahulu, yang telah mengorbankan jiwa, raga, harta dan pikiran untuk kemenangan bangsa Indonesia.

Ini semua adalah penyemangat dan motivasi bagi kita semua, bahwa berikan pengabdian yang terbaik, baik itu kalian sebagai ASN, Kepala Desa, TNI-Polri, dan seluruh masyarakat Kabupaten Boltim.

“Untuk negeri yang sangat kita cintai, negeri yang memberikan setetes harapan untuk kemakmuran kita, negeri yang memberikan sumber kehidupan untuk anak cucu kita. Mari bangun negeri Bolaang Mongondow Timur dengan tekad dan semangat dan ketulusan, bukan karena sesuatu yang akhirnya menghancurkan kita semua,” tutupnya. (Advetorial)

Reporter Agung Mokodompit.

Komentar