Warga Serbu Operasi Pasar Murah Minyak Goreng di Modayag

BOGANINEWS, BOLTIM – Puluhan warga yang di dominasi ibu-ibu rumah tangga, serbu operasi pasar minyak goreng murah yang di sediakan Pemerintah Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop). Operasi pasar murah minyak goreng ini, dipusatkan di Kecamatan Midayag Barat

Ulfa, warga Modayag yang sedang mengantri menuturkan, ia rela berangkat pagi dan menunggu hampir dua jam lamanya hanya untuk mendapat jatah minyak goreng yang disediakan.

“Harus antri untuk dapat minyak goreng. Saat ini memang sangat sulit bagi kami Ibu-ibu untuk mendapatkan harga minyak goreng murah di pasaran. Saat memasak kami hanya menggunakan minyak goreng seperlunya saja, selain mahal juga sulit untuk mendapatkannya,” aku Ulfa, Jumat (25/3/2022).

Ia juga berharap, di bulan Ramadhan nanti, stok minyak goreng selalu tersedia dan harganya tetap stabil.

“Kami berharap stok minyak goreng kembali normal seperti biasa dan harganya terjangkau. Apalagi sudah memasuki bulan Ramadhan, pasti kebutuhan minyak goreng meningkat,” akunya.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop Boltim, Muhamad Yahya mengatakan, pihaknya saat ini menyediakan 1.500 liter minyak goreng untuk warga di wilayah Modayag.

“Operasi pasar minyak goreng ini, akan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan yang makin meluas. Tadi di Modayag kami sediakan 1.500 liter dengan harga dua puluh ribu rupiah perliternya.

Hari ini total operasi pasar minyak goreng di hari kelima sudah mencapai 7.700 liter yang disebarkan di lima tempat berbeda, dan setiap warga mendapatkan jatah dua liter minyak goreng,” terangnya.

Lanjutnya, operasi pasar ini untuk membantu menormalkan harga. Sehingga warga tidak perlu cemas karena stok minyak goreng masih bisa terkendali.

“Pemda Boltim akan berupaya kembali mendatangkan stok minyak goreng murah yang lebih besar untuk masyarakat dan kalangan UMKM, jika kelangkaan minyak goreng di pasaran masih terjadi,” jelasnya.

 

Reporter Agung.

Komentar