Temui Disnakertrans Bolmong, UPT BP2MI Bahas Tindak Lanjut MoU PMI

BOGANINEWS, BOLMONG – Temui Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disnakertrans) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag bersama tim bahas implementasi MoU pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Selasa (14/12).

Diketahui, MoU pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), ditandatangani pada tanggal 8 Desember 2021 lalu, antara BP2MI dengan Pemkab Bolmong.

Kepala Disnakertrans Bolmong Deddy Mokodongan menyambut dengan antusias kunjungan tersebut, dan menyatakan akan berkomitmen penuh untuk melaksanakan amant UU Nomor 18 Tahun 2017.

Dikatakan Deddy Mokodongan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong telah melaksanakan MoU dengan BP2MI Minggu lalu.

“Tentu hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah sangat berkomitmen untuk melaksanakan amanat UU Nomor 18 Tahun 2017,” jelasnya.

Diungkapkan Deddy Mokodongan, dengan adanya koordinasi dari pihak UPT BP2MI Manado, Disnakertrans berharap dapat menciptakan kolaborasi positif untuk pelaksanaan MoU kedepannya.

“Agar dapat mencetak calon-calon pekerja migran yang tangguh dan bisa ditempatkan di luar negeri sebagai PMI prosedural serta dapat mensejahterakan ekonomi keluarga dan daerah asalnya,” harapnya.

Sementara itu, Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag menutrukan, kunjungan tim Unit Pelaksana Tekni Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia UPT BP2MI Manado tersebut, untuk berkoordinasi, mematangkan pelaksanaan klausul dalam MoU yang telah ditandatangani.

“Disamping itu, ingin berkoordinasi terkait implementasi UU Nomor 18 Tahun 2017, khususnya pasal 41 tentang tugas dan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, terutama dalam hal mempersiapkan calon pekerja melalui pendidikan dan pelatihan sebelum ditempatkan,” sambung Hendra.

Tahun 2022 mendatakang, lanjut Hendra Makalalag, skema penempatan di beberapa negara akan segera dibuka. Untuk itu, persiapan calon pekerja migran dalam bekerja di negara-negara luar, harus segera dilakukan sejak dini.

“Tahun 2022, beberapa skema penempatan di sejumlah negara akan segera dibuka, antara lain Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Australia, dan Jerman.” jelas Hendra.

Sehingga itu, lanjut Kepala UPT BP2M wilayah Manado, pastinya akan membutuhkan persiapan yang matang, terutama dalam hal pendidikan dan pelatihan bahasa serta skill dalam mempersiapkan calon pekerja asal Bolaang Mongondow, untuk ditempatkan di negara-negara tersebut.

“Makanya fokus pembahasan koordinasi hari ini, saya tekankan pada penyiapan CPMI, melalui pendidikan dan pelatihan” imbuhnya. (**)

Komentar