Warga Desa Idumun Keluhkan Pengelolaan Depot Air Minum dan Mobil Angkutan

BOGANINEWS BOLTIM – Sejumlah Warga Desa Idumun, pertanyakan pengelolaan Depot Air Meneral Reverse Osmosis (RO), dan Mobil angkutan (Pick up) yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pemerintah Desa (Pemdes) Idumun.

Pasalnya sudah hampir setengah tahun Bumdes Air minum mineral, dan kendaraan (mobil pickup) operasional pengakutan gelon air, tidak beroperasi lagi.

“Sudah hampir 6 bulan lebih usaha Bumdes Desa Idumun air isi ulang (Depot air mineral) tidak jalan. Kami warga juga tidak tahu apa alasan Pemdes sampai usaha ini tidak beroperasi lagi. Kendaraanya juga sudah beralih fungsi yakni di pakai semua,” ucap sejumlah warga pada media ini Rabu (1/9/2021).

Diakui warga untuk sekarang mereka, hanya mekonsumsi air minum dari depot air minum, yang ada di desa tetangga Nuangan Induk, dan Nuangan Barat.

“Untuk konsumsi minum kami belinya di Desa lain, sedangkan untuk mandi dan mencuci, kami masih mengunakan air yang ada di Desa Idumun, namun pengaturannya sudah tidak teratur, lain dapat warga lain tidak dapat,” jelas Warga.

Ditambahkannya, mesin air mineral masih ada, mobil juga masih ada, namun tidak di fungsikan lagi, terbiar sampai rusak.

“Kami sebagai warga hanya pertanyakan soal pengelolaan Bumdes ini, dan air bersih di Idumun. Pihak Pemdes harus mengaturnya demi masyarakat,” pinta warga Idumun.

Diketahui Pemdes Idumun mengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) depot air meneral Reverse Osmosis (RO).

RO ini adalah sebuah mesin yang digunakan untuk mengolah air minum yang sudah beroperasi sejak dua tahun lebih ini, di perjual belikan untuk kepentingan warga dan masyarakat se-kecamatan Nuangan.

Seperti Jikobelanga, Matabulu, Molobog dan Kecamatan tetangga. Untuk penyaluranya ke warung-warung 4 ribu rupiah pergelon. Dari warung dijual lagi kemasyarakat seharga 5 ribu rupiah. Sedangkan untuk warga idumun Per satu Kepala Keluarga (KK) 10 ribu perbulan.

Sementara itu, Ketua Bumdes Idumun Saurin Mamonto, tahun kemarin memengatakan, desanya mengembangkan pengelolaan mata air yang berada di Idumun.

“Kami melihat ada potensi yang bisa dikembangkan di sini, yaitu mata air Idumun. Selain ada pemanfaatan bagi kebutuhan masyarakat, harus ada pemasukan bagi desa melalui Bumdes, makanya kami kelola lewat bumdes,” ungkap Sauri Mamonto.

Lanjutnya, sesuai sampel dari Dinas Kesehatan, mata air idumun yang berasal dari pegunungan dan layak untuk di konsumsi.

“Bahkan kami sudah mengambil perbandingan dengan air mineral yang sudah dijual ke publik hasilnya baik.”

Reporter: Agung

Komentar