Sampah Menumpuk, Kinerja DLH Bolmut Dinilai Tak Maksimal

BOGANINEWS, BOLMUT Pengelolaan sampah di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), dinilai kurang maksimal. Akibatnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmut dinilai kurang maksimal dalam menangani persoalan sampah. Hal ini terlihat dengan masih banyak sampah yang menumpuk. Padahal jika sampah ini dikelolah dengan baik, maka bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik.

Seperti disampaikan salah satu tokoh masyarakat Bolmut Gusti Abdul Zamat Lauma, bahwa jika sampah yang menumpuk ini dikelolah dengan profesional, bisa saja Bolmut menghasilkan pupuk organik yang berasal dari sampah. Namun sampai saat ini tidak dilakukan oleh instansi teknis.

“Makanya saya menilai DLH Bolmut tidak kerja dan tidak kratif. Apabila sampah ini dikelolah secara baik, maka dapat meningkatakan perekonomian bahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bolmut. Pihak DLH harus cerdas memanfaatkan potensi yang ada, karena sampah di Bolmut ini setiap hari mencapai satu sampai tiga ton. Ada banyak yang bisa dimanfaatkan di Bolmut, namun faktanya dinas terkait kurang kratif dalam memanfaatkanya,” kata Gusti.

Lanjutnya, saat ini tidak bisa dipungkiri, jika daerah masih berharap pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Tapi sampai kapan ketergantungan dari Pemerintah Pusat.

“DLH harus mampu berinovasi melakukan pengelolaan sampah dengan baik sehingga menghasilkan PAD buat daerah. Bahkan harus ada bank sampah di Bolmut,” kata Zamat.

Terpisah, Kepala DLH Bolmut Irma Ginoga melalui Kepala Bidang P4LHK Indra Syafri Lauma mengatakan, memang sampah yang dihasilkan dalam setiap hari itu sebanyak 3 ton untuk 1 unit armada. Dan armada yang ada hanya 4 unit. Setiap harinya menghasilkan sekitar 12 ton sampah, itupun dihitung secara manual karena pengukur berat sampah tidak ada. Selanjutnya diarahkan ke TPA yang ada di Desa Inomunga.

“Armada yang ada hanya empat unit. Jika dibandingkan dengan luas wilayah Bolmut, jelas tidak cukup. Sehingga kami sudah melayangkan proposal ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendapatkan bantuan kendaraan pengangkut sampah. “Harapannya bisa terealisasi dan kita tidak tinggal diam. Ada upaya-upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Indra. (WaOne)

Komentar