Para Tokoh Adat di Bolsel, Kecewa dengan Sikap Kapolres

BOGANINEWS, BOLSEL Para pemangku adat yang terdiri dari empat etnis di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Senin (26/7/2021) mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk menyampaikan pernyataan sikap masyarakat adat Bolsel, terkait ketidakhadiran Kapolres Bolsel dalam Sidang Paripurna DPRD HUT Kabupaten Bolsel yang ke-13.

Kehadiran para pemangku adat yang terdiri dari suku Gorontalo, Bolango, Mongondow dan Sangihe tersebut di Gedung DPRD, merupakan bentuk dukungan terhadap pernyataan Hi. Herson Mayulu (H2M) sebagai pemegang adat tertinggi di Kabupaten Bolsel.

“Yang kami tandatangani itu adalah bentuk dukungan untuk petinggi adat yang ada di Bolsel, Haji Herson Mayulu (H2M), tentang pernyataan beliau saat paripurna. Jadi kami dari empat etnis ini mendukung sepenuhnya yang disampaikan H2M,” kata  Zulkarnain M. Ointu, salah satu tokoh masyarakat adat.

Menurutnya, Bolsel merupakan daerah eks swapraja yang sangat menjunjung tinggi nilai adat dan tradisi yang telah dijalankan oleh para leluhur sejak dahulu kala.

“Adat dan tradisi itu merupakan kearifan lokal yang meliputi upacara penjemputan tamu, upacara pernikahan, upacara kematian, upacara kelahiran, penobatan dan lain sebagainya yang terus dilestarikan hingga saat ini,” terang Zulkarnain.

Ia menegaskan, menghadiri undangan upacara tradisi ini merupakan sebuah penghargaan dan penghormatan akan eksistensi adat dan tradisi lokal.

“Sehingga dengan sengaja mengabaikannya, juga merupakan bentuk pelecehan bagi adat istiadat masyarakat Bolsel,” jelasnya. (Holan)

Berikut pernyataan sikap Masyarakat Adat Bolsel :

  1. Mendukung Pernyataan Bapak H Herson Mayulu SIP (pemegang Gelar Adat Tertinggi) terkait ketidakhadiran Kapolres dalam Sidang Paripurna DPRD HUT Kab Bolsel.

  2. Menyayangkan atas ketidakhadiran Bapak Kapolres Bolaang Mongondow Selatan dalam Sidang Paripurna tanpa mengkonfirmasi ketidakhadirannya. Bagi kami itu adalah pelecehan terhadap adat dan istiadat serta budaya daerah.

3.Kecewa Sikap Kapolres dengan hanya mengutus Kapolsek sebagai perwakilan Padahal banyak jajaran pejabat Polres,

  1. Karena diawal tugas kapolres kami jemput secara adat, maka kami menolak Secara adat atas perilaku Kapolres Bolaang Mongondow Selatan yang tidak menghargai dan tidak menghadiri Undangan peringatan Hari ulang Tahun Bolaang Mongondow Selatan.

Sumber : Surat pernyataan sikap empat suku adat Bolsel

Komentar