Peduli Dunia Pendidikan, Pemkab Bolmong Siap Kucurkan Dana Hibah untuk UDK

BOGANINEWS, BOLMONG Kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong), dibawah kepemimpinan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow terhadap dunia pendidikan, patut diacungi jempol.

Hal ini dibuktikan dengan dianggarkannya dana hibah ke Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK). Dana ini juga merupakan janji dari Bupati Bolmong beberapa waktu lalu.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bolmong Renti Mokoginta, saat ini dana tersebut dalam proses pembuatan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

“Dana hibah tersebut sebesar 500 juta. Dan dalam proses NPHD,” aku Renti Mokoginta, kepada BoganiNews.com, Kamis (24/6/2021).

Terpisah, Rektor UDK Dr. Ir. Agus Supandi Soegoto, SE., MSi, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, yang mempunyai inisiatif membantu UDK.

“Saat ini masih banyak PR di UDK yang harus dibereskan. Begitu juga dengan kampus-kampus lain di BMR. Kalau kita ingin ada kampus-kampus unggulan, mau tidak mau harus ada kepedulian dari Pemda,” katanya.

Diungkapkannya, seperti di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau, untuk bangun perguruan tinggi swasta saja, belum ada izin dari Dikti saja, investor berani invest 250 juta US Dollar atau kalau dirupiahkan setara dengan 3,7 Triliun. Namun itupun masih ditolak oleh Dikti.

“Nah, kita UDK bukan hanya Dikti saja, tapi BAN-PT sudah mengakui, tapi UDK harus menangani sendiri, sehingga hal ini harus dicari solusi bersama,” jelasnya

Selain itu, ia pun berharap UDK jangan dibiarkan, karena UDK adalah kampus harapan satu-satunya perbaikan perguruan tinggi di BMR.

“Kalau saya pribadi semua perguruan tinggi bagus. Tapi satu-satunya calon yang kuat untuk maju di BMR apalagi sudah universitas adalah UDK, karena sangat susah jadi universitas. Untuk akreditasi prodi saja susah apalagi ingin menjadi universitas. Sehingga sayang kalau universitas ini mati. Dan itu hampir saja sebelum saya masuk, karena sebelumnya sudah diblokade akibat pengelolaan kurang baik. Nah, sekarang sejak terbuka semua, dan tata kelola kita di dalam sudah bagus, kemudian hanya dibiarkan saja, kan sayang kalau kampus ini mati,” terangnya.

Ia juga berharap, semoga bantuan operasional ini membuka jalan bagi daerah lainnya di BMR.

“Kalau aturan Kemendikbud RI, biaya operasional untuk satu universitas itu 2.5 Milyar, baru perguruan tinggi itu bisa jalan. Sementara kita harus bersaing dengan kampus-kampus lain sekelas UMG dan kampus lainnya yang juga dapat bantuan dari pemerintah. Sehingga Pemda khususnya di BMR, perlu membantu pengembangan UDK,” harapnya. (St)

Komentar