Bolmong Satu-satunya Daerah di Indonesia, Siapkan Anggaran 9 Bulan untuk Rakyat di Masa Pandemi Covid-19

BOGANINEWS, BOLMONG Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) adalah satu-satunya daerah di Indonesia yang menyiapkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19, selama 9 bulan.

Baca juga :https://boganinews.com/bolmong/bupati-bolmong-serahkan-bantuan-sarana-produksi-pertanian-perkebunan-dan-sembako-tahap-iii/

Baca juga :https://boganinews.com/bolmong/bupati-dan-wabup-bolmong-kembali-salurkan-bantuan-sembako-sarana-produksi-pertanian-dan-perkebunan/

Hal ini disampaikan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow. Dikatakannya, bantuan Pemkab Bolmong untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik untuk ketahanan pangan, maupun bantuan sosial adalah yang terbesar.
“Lihat saja, 8.370 penerima bantuan beras, menerima sebanyak 36 kilogram. Kalau daerah lain cuma 5 kilogram dan paling tinggi 10 kilogram saja. Tapi kita di Bolmong bantuan itu sampai sembilan bulan lamanya,” kata Yasti, usai menyerahkan sejumlah bantuan sarana produksi pertanian, perkebunan dan sembako Tahap III, di Desa Kopandakan II Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Jumat (10/7).
Tak hanya itu kata Yasti, terkait dengan bantuan sosial dana desa hanya 3 bulan, tapi saat ia rapat dengan Menteri lewat video conference, ia sampaikan bahwa Bolmong sudah siap anggaran untuk sembilan bulan. Sehingga Bantuan Sosial Tunai (BST) yang tadinya hanya 3 bulan diperpanjang menjadi 9 bulan. Begitu juga dengan dana desa yang tadinya hanya 3 bulan menjadi 9 bulan.
“Hanya saja, bantuan sosial tunai dari desa tiga bulan pertama terhitung April Mei Juni, masyarakat menerima 600 ribu rupiah. Tetapi mulai bulan Juli sampai bulan ke 9 itu tinggal menerima 300 ribu per kepala keluarga. Jadi masyarakat jangan salah mengerti saat menerima bulan ke empat lalu menyalahkan Sangadi (kepala desa) yang korupsi. Tapi itu ketentuan dari Negara. Kalau ada yang bertanya tolong dijelaskan,” pinta Yasti.
Selain itu, ada 4.238 kepala keluarga menerima 8 kaleng ikan kaleng, 4 kilogram gula pasir dan 2 kilogram minyak goreng. “Itu juga bantuan selama sembilan bulan lamanya,” aku Yasti.
Lanjutnya, kenapa pemerintah memberikan bantuan, tujuannya agar rakyat tidak kelaparan. “Konsekuensinya tahun ini, Pemkab Bolmong tidak ada pembangunan infrastruktur karena semua dana terpakai habis untuk bantuan ke masyarakat. Saya mengesampingkan semua itu, yang penting kondisi Pandemi Covid-19 ini, rakyat saya tidak lapar, rakyat saya tetap sehat dan kuat,” ucap Yasti.
Tak hanya itu, lewat intervensinya, Yasti juga ingin memperkuat sektor pertanian dan perkebunan dengan memberikan bantuan kepada para petani melalui dinas-dinas terkait berupa 50 kilogram benih padi, 150 kilogram pupuk urea, 125 pupuk NPK plus per orang, dengan sasaran luas area 4.236 hektar. Juga bantuan bibit jagung dua tongkol yakni BISI 18.
“Ada juga bantuan terkait pemberdayaan ketahanan pangan di lahan rumah tangga oleh ibu-ibu PKK dan kelompok wanita tani dengan sasaran 202 desa dan dan 2 kelurahan dengan bantuan sayur-sayur kurang lebih 9 sampai 16 item,” jelasnya.
Ia pun berharap, bantuan ini dapat digunakan sebaik mungkin untuk kebutuhan masyarakat. “Pupuk-pupuk dan benih jangan di jual. Gunakan semuanya untuk kebutuhan, karena ini bentuk perhatian pemerintah kepada petani untuk memperoleh hasil yang maksimal. Kalau di tanam modalnya Rp 6 juta dapat hasil Rp 77 juta untuk dua kali panen. Semoga Allah Subhanahu wa ta’alla menjaga kita semua agar terhindar dari virus ini,” harapnya.
Yasti juga berharap, masyarakat dapat tinggal di rumah kecuali para petani dan ada hal-hal yang penting. “Kalau keluar rumah gunakan masker, itu melindungi diri kita maupun orang lain dari virus ini. Juga Rajin cuci tangan. Kita harus bersabar sambil pemerintah mencari vaksin yang tepat untuk menangkal Covid-19. Mudah-mudahan vaksin tersebut sudah ada di bulan November dan bulan Desember sudah bisa digunakan. Insya Allah Orang Desa Sehat Kuat (ODSK),” terang Yasti. (Ino)

Komentar