Masih Empat OPD di Bolmong Belum Tuntaskan Persoalan Aset

BOGANINEWS, BOLMONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong), hingga kini terus menggenjot penyelesaian aset. Terinformasi, saat ini masih empat Organiasai Perangkat Daerah (OPD) yang belum menyelesaikan permasalahan asset.
Menurut Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Bolmong, Rio Lombone, masih ada empat OPD belum terurai yang nilainya mendekati 3 Miliar. Empat OPD ini ditargetkan akan selesai pada pertengahan Februari 2020 mendatang.
“Aset yang belum terurai di empat OPD ini masing-masing di Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Sekretariat Daerah dan Dinas Pertanian,” sebutnya.
Rio juga mengakui, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pelaporan atas penelusuran aset ke BPK.
“Terakhir kami melakukan pelaporan secara menyeluruh disertai dengan dokumen pada Desember 2019. Waktu itu nilai yang masih harus di telusuri sekitar 32 Miliar. Namun awal Januari sudah ada progres yang cukup baik, karena untuk aset Dinas Pekerjaan Umum sudah selesai diurai dan tinggal penyerahan dokumennya,” jelas Rio.
“Dalam waktu dekat, kita akan laporkan progres terakhir 8,8 Miliar disertai dengan dokumen ke BPK. Sebelumnya sudah kita sampaikan, namun belum disertai dengan dokumen,” terang Rio.
Ia juga mengaku pihaknya akan berusaha sebaik mungkin agar Pemkab Bolmong kedepan bisa meraih opini yang baik dari BPK.
“Kami berharap opini tahun ini Bolmong bisa keluar dari disclaimer. Tentu ini bisa terwujud tergantung dari usaha kita semua,” harapnya.
Diketahui, aset Pemkab Bolmong di 48 OPD sampai Januari 2020 tersisa Rp 8.818.013.465 yang masih di telusuri. Berdasarkan data yang diterima per 8 Januari 2020, total temuan yang berhasil diurai dan ditelusuri mencapai Rp 480.976.650.547.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pemindatanganan, Michael Junus menjelaskan, masih terdapat beberapa OPD yang belum mampu menyelesaikan temuan aset dan hingga saat ini masih terus melakukan penyelesaian permasalahan aset yang menjadi temuan BPK RI perwakilan Sulut dengan nilai temuan mencapai Rp 489.794.664.012.
“Saat ini masih ada empat OPD. Jika ditotal masih ada Rp 8.818.013.465. Artinya sepanjang tahun 2019 tim kerja ini sudah berusaha mengurai Rp 480,9 Miliar nilai aset yang jadi ganjalan dalam opini BPK,” ungkap Junus. (ino)

Komentar