Assagaf Lantik Puluhan Siswa Yang Tergabung Dalam FAD

BOGANINEWS, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), gelar pelantikan pembentukan Forum Anak Daerah (FAD), bertempat di Balai Desa Tutuyan 2, Kecamatan Tutuyan Rabu (14/8/2019).

Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Ir Muhammad Assagaf, melantik puluhan siswa pada kegiatan pembentukan FAD yang turut dihadiri oleh Asisten I Hariono Sugeha, Asisten III Djainudin Mokoginta, sejumlah Kepala SKPD, Guru dan puluhan siswa/i SMP/MTs, SMA/SMK se-Boltim.

Sekda dalam sambutannya mengatakan, maksud dari kegiatan forum anak tersebut adalah untuk mengajarkan generasi muda melakukan hal-hal positif.

“Kalian adalah anak-anak bangsa dan generasi muda yang terus akan dibina, karena hal-hal yang terjadi di dunia ini selalu berkaitan dengan generasi muda,” kata Sekda.

Lanjutnya, forum tersebut bukan hanya sekadar dibentuk, namun diharapkan agar generasi muda bisa menjadi motivator dan pelopor di dalam lingkunganya masing-masing.

“Generasi muda harus siap. Saya berharap, Dinas P3A tidak bekerja sendiri, tapi instansi lainnya juga bertanggung jawab untuk anak daerah. Mari kita keroyok untuk membangun jati diri anak daerah. Sebab, implementasi dilapangan tergantung dari generasi penerus bangsa,” terangnya.

Asagaf juga menambahkan, penyakit yang paling sulit diobati adalah, penyakit mental dari dini. Sehingga itu, anak-anak penerus bangsa harus dipersiapkan mentalnya sebagai jalan keluar untuk mewujudkan daerah dan bangsa ini yang lebih baik kedepannya.

“Mari manfaatkan kesempatan ini. Kita harus siapkan generasi pengganti. Jangan sampai kalian anak daerah menjadi penonton di negeri sendiri,” tegasnya.

Senada yang dikatakan, Kepala Dinas P3A, Richlany Mamonto, bahwa pada tahun 2010, pemerintah berkomitmen mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya terkait pengembangan dan pembangunan anak.

“Komitmen dan target yang ingin dicapai diantaranya adalah penghapusan kemiskinan anak, menciptakan lingkungan yang ramah terhadap anak, memenuhi kebutuhan pendidikan anak khususnya usia dini dan terget lainnya. Karena nasib masa depan anak-anak di Indonesia pada kurun waktu 13 tahun kedepan ditentukan oleh sejauh mana strategi yang sudah di susun pemerintah yang dapat diimplementasikan secara berkesinambungan. Sebagai aset pembangunan, maka pemerintah perlu berinvestasi secara intensive pada kesehatan dan kesejahteraan anak di Indonesia,” terang Kadis.

Dijelaskannya lagi, acara tersebut merupakan bagian dari upaya Dinas P3A guna mewujudkan Kabupaten Boltim sebagai daerah layak anak, serta salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah hak partisipasi anak.

“Melalui program ini, pemerintah mengintegrasikan komitmen dari pemerintah, masyarakat, Pers dan dunia usaha dalam rangka pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Dibentuknya FAD, mulai dari desa, kecamatan sampai tingkat kabupaten, agar apa yang menjadi keinginan atau aspirasi anak dapat didengar oleh orang dewasa. Karena salah satu hak anak adalah untuk di dengar, maka forum anak adalah wadahnya sehingga anak-anak tidak lagi berteriak sendiri-sendiri,” papar Kadis. (Agung)

Komentar