Diskominfo KK Miliki Aplikasi Lacak Pengguna Akun Palsu

BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Perkembangan teknologi sangat bermanfaat bagi kebutuhan informasi dan komunikasi masyarakat. Namun, tak sedikit oknum-oknum yang memanfaatkan hal ini untuk memecah belah persatuan dengan menyebar berita hoax dan ujaran kebencian.
Aplikasi Sonar MAP milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotamobagu, telah banyak melacak pemilik maupun lokasi oknum pemilik akun palsu meski menggunakan teknologi canggih.
“Kita telah mengembangkan aplikasi khusus bernama Social Media Analityc. Aplikasi ini mampu melacak keberadaan akun palsu penyebar hoax dan ujaran kebencian. Aplikasi ini sudah mulai dioperasikan sejak 2017 lalu,” ujar Kepala Diskominfo, Ahmad Yani Umar.
Yani menjelaskan, aplikasi tersebut mampu mendeteksi perangkat yang digunakan untuk melakukan tindakan kriminal melalui jejaring internet.
“Meskipun akun yang digunakan memiliki protek atau pengamanan tinggi, tetap akan bisa dideteksi oleh tim data center kami. lokasinya, siapa orangnya, dan bahkan jika kartu selular yang digunakan hanya sekali dan dibuang oleh pemiliknya, bisa kita deteksi,” jelasnya.
Yani menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian terkait hal tersebut. “Kita koordinasi dengan Polres Bolmong. Bahkan akan bekerja sama untuk memerangi berita hoax dan ujaran kebencian,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolres Bolmong, melalui Kasubag Humas, AKP Syaiful Tamu, mengatakan pihaknya akan membuat MoU serta melaunching tim siber cryme melibatkan Kominfo Kotamobagu dan DenPOM Bolmong. “Kita akan mengantisipasi hal ini 1×24 jam. Sehingga itu, kami bekerjasama dengan Kominfo untuk melacak keberadaan dan pemilik akun palsu penyebar hoax dan ujaran kebencian ini,” Ujar Syaiful.
Tammu menegaskan, pihaknya siap untuk memburu oknum-oknum penggunakan akun palsu, yang sengaja menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian. “Data yang diberikan Kominfo terkait orang-orang yang sengaja menciptakan ujaran kebencian, akan kami buru. Saat ini ada dua kasus yang kita selidiki apakah ada unsur hoax atau ujaran kebencian,” Tegasnya. (Ino/Esp)

Komentar