Taekwondo Kotamobagu Gelar UKT

BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Sebanyak 98 atlet Taekwondo Kota Kotamobagu mulai dari Sabuk Putih sampai Merah strip Hitam Satu, Minggu (5/11) pagi sekira pukul 10.00 WITA, mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) bertempat di Dojang The Fighter Taekwondo Club Kotamobagu.

Penyelenggaraan UKT ini merupakan agenda rutin Pengurus Taekwondo Kota Kotamobagu yang digelar setiap Tiga atau Empat bulan sekali. Tujuan UKT ini adalah evaluasi dari hasil latihan para atlet di dojang masing-masing. Selain para peserta ujian bisa melakukan materi UKT, para taekwondoin juga dituntut harus memahami makna filosofis dari taekwondo itu sendiri.

Edward Pakaryanto, pelatih atau Sabeum Taekwondo dari Dojang The Fighter Taekwondo Club mengatakan, pada ujian kali ini menekankan tentang pentingnya menanamkan pendidikan karakter bagi para taekwondoin, agar dapat ditanamkan etika dan budi pekerti yang luhur.

“Belajar beladiri bukan hanya untuk menjadi orang angkuh, sombong dan mengedepankan emosi, tapi belajar menjadi manusia yang rendah hati, simpati dan empati pada orang lain, serta punya mental yang kuat,” kata Edward Pakaryanto.

Senada dikatakan Sabeum Srinarso dari Matali taekwondo Club, bahwa Taekwondo tidak hanya mengajarkan pentingnya beladiri, olahraga dan prestasi, tapi taekwondo bisa menjadikan anak yang peka terhadap realitas sosial dan mampu memberikan perubahan terhadap bangsa dan negara.

Begitu juga dengan Sabeum Samsul Laoh mengatakan, UKT yang dilaksanakan ini, untuk meningkatkan kwalitas para atlet serta dapat mengukur kemampuan para taekwondoin. “UKT merupakan evaluasi untuk kemampuan para taekwondoin,” jelas Sampul.

Sementara itu, Sabeum senior Andre Pakaryanto mengatakan, kegiatan UKT dapat mengukur kemampuan taekwondoin dengan kemampuan yang diujikan. “Para atlet harus tekun berlatih akan bisa memiliki prestasi yang baik yang sesuai dengan janji Taekowondo,” kata Andre.

Sabeum Nim Conny Nayoan sebagai penguji dari Pengurus Provinsi Sulut bidang UKT menjelaskan, ujian kenaikan tingkat merupakan program dari tingkat Pusat hingga Provinsi. “Ujian ini bukan ajang ikut – ikutan untuk cepat naik sabuk. Tetapi untuk  lebih memahami teknik dan materi, lewat latihan yang baik dan tekun, agar hasilnya dapat kelihatan dalam ujian kenaikan tingkat sebagai penerapannya,” harap Sabeum Nim. (Ino)

Komentar