Sebelum Ada Bencana Bolsel Sudah Tetapkan Anggaran

BOGANINEWS, BOLSEL – Wilayah Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) sejak ditetapkan sebagai salah satu daerah rawan bencana, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah memprioritaskan penetapan anggaran untuk penanggulangan bencana.

Hal itu sebagai bentuk komitmen dan kepedulian Bupati Hi. Herson Mayulu SIP atas kondisi daerah yang kerap ditimpa bencana. Namun, belakangan muncul berbagai isu yang menyebutkan ketidak pedulian Bupati terhadap kondisi daerah yang akhir-akhir ini mendapat bencana banjir dan tanah longsor. Padahal siklus tahunan di wilayah Bolsel, memang tak bisa dihindari. Sebagai daerah yang rawan bencana, peran pemerintah dalam menanggulangi menjadi prioritas utama.

Juru bicara Pemkab Bolsel Ahmadi Modeong, menyesalkan tudingan segelintir orang yang notabenenya bukan masyarakat Bolsel, melalui jejaring social facebook, terus menyebutkan Bupati dengan isu – isu yang tidak benar, terkait dengan bencana di daerah. “Saya heran, ada orang-orang dari luar Bolsel yang berargumen lewat facebook, dengan tujuan memojokan Bupati,” jelas Ahmadi.

Menurut Ahmadi, jika bicara soal bencana di daerah, Bolsel masuk dalam kategori daerah rawan bencana di Sulut. Siklus tahunan dan siklus lima tahunan di Bolsel merupakan fenomena alam yang sering terjadi di. Banjir dan tanah longsor sudah menjadi langganan setiap tahun. “Kepentingan rakyat di atas dari segala-galanya bagi Bupati Bolsel. Kepedulian Bupati terhadap rakyat begitu besar,” kata Ahmadi.

Lanjutnya, Bupati setiap tahunnya memprioritaskan anggaran untuk penanggulangan bencana di daerah. “Perlu diketahui, orang dari luar Bolsel peduli di saat bencana sudah terjadi. Tapi Bupati Bolsel, sudah peduli sebelum bencana terjadi. Buktinya setiap tahun, daerah memprioritaskan anggaran penanggulangan bencana alam. Itu semua berkat kebijakan dari Bupati yang ikhlas memberikan anggaran daerah untuk kepentingan rakyatnya,” tutur Ahmadi.

Ia juga menghimbau, kepada masyarakat Bolsel, agar tidak terpengaruh dengan berbagai tudingan yang menyudutkan Bupati, yang bisa memecah belah kebersamaan dalam membangun daerah dalam bingkai religius. “Hanya mereka yang memiliki kepentingan yang sering melempar isu propaganda di Bolsel, yang selama ini sudah terbangun dengan baik,” terang Ahmadi. Sejauh ini katanya, Bupati dan Wabup tetap konsisten dan memperhatikan rakyat dengan baik. “Diminta masyarakat jangan terprovokasi dengan isu di media social, yang menjadi sarana para pejuang kepentingan,” pinta Ahmadi. (Holan)

Komentar