PKH di Bolsel Berkurang 1000

BOGANINEWS, BOLSEL – Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, selain memberikan bantuan di Desa Perjuangan lewat program pemberdayaan komunitas adat terpencil (KAT), juga membawa bantuan senilai Rp11,5 Miliar untuk warga Bolsel.

Bantuan itu, diserahkan secara simbolis di Desa Dumagin A, Kecamatan Pinolosian Timur, pada kunjungan kerjanya Kamis (2/02) pekan lalu. Bantuan tersebut terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp4,2 miliar, Bantuan Sosial (Bansos) lanjut usia (Lansia) Rp120 juta, beras sejahtera (Rastra) Rp6,8 miliar dan bantuan sosial hibah dalam negeri Rp78 juta.

Terkait dana PKH, Khofifah meminta para penerima memanfaatkan sebaik mungkin sesuai peruntukan. “Jangan untuk beli pulsa dan rokok. Ini pesan dari pak Presiden. Kalau ketahuan, dicabut,” kata Mensos di depan masyarakat Dumagin A.

Dijelaskannya, program PKH menjadi salah satu program pemerintah yang efekif mengurangi tingkat kemiskinan yang telah berjalan sejak tahun 2007 lalu. “Manfaat PKH berhasil menurunkan dua puluh delapan koma dua persen penerima keluar dari kemiskinan,” jelasnya.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan, dalam jangka pendek, Bansos PKH bertujuan mengurangi beban rumah tangga sangat miskin. Sedangkan untuk jangka panjang diharapkan bisa memutus lingkaran kemiskinan yang turun-temurun. “Ini akan sangat membantu menurunkan angka kemiskinan,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Hi Herson Mayulu mengatakakan, tiga tahun terakhir peserta PKH di Bolsel terus menurun. Untuk tahun 2015, peserta PKH 1711 dengan anggaran sekira Rp3,2 Miliar. Jumlah tersebut menurun 1680 di tahun 2016. Namun katanya, anggaran meningkat menjadi sekira Rp3,5 Miliar. Tahun ini kata bupati, peserta PKH menurun drastis hanya 553 peserta.

“Jadi peserta PKH berkurang seribu. Ini membuktikan adanya peningkatan taraf hidup. Artinya, selang tiga tahun terakhir Bolsel mampu menekan angka kemiskinan,” aku bupati. (Alan)

Komentar